L Latar Belakang: Karies merupakan salah satu masalah utama kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia. Bakteri rongga mulut yang berperan diantaranya adalah Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguinis. Probiotik diketahui dapat menghambat bakteri patogen dan telah dikembangkan untuk menjaga kesehatan rongga mulut. Tujuan: Mengetahui efektivitas Lactobacillus casei strain Shirota dan Lactobacillus reuteri DSM 17938 dan ATCC PTA 5289 secara in vitro dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguinis. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan metode mikrodilusi dan dilanjutkan dengan penghitungan koloni bakteri. Probiotik Lactobacillus casei strain Shirota dan Lactobacillus reuteri DSM 17938 dan ATCC PTA 5289 dikultur dalam MRS broth (konsentrasi 106, 107, 108, 109 CFU/mL). Streptococcus mutans ATCC 25175 dan bakteri Streptococcus sanguinis ATCC 10556 ditumbuhkan dalam BHI broth. Kemudian mendistribusikan probiotik ke dalam microtiter plate yang berisi bakteri patogen dan diinkubasi selama 24 jam. Kemudian dilanjutkan dengan penggoresan ke media TYS20B agar untuk dihitung jumlah koloni bakteri. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa probiotik Lactobacillus casei pada konsentrasi 108 dan Lactobacillus reuteri dengan penambahan gliserol pada konsentrasi 106 memiliki kemampuan paling baik dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Probiotik Lactobacillus casei pada konsentrasi 107 dan Lactobacillus reuteri dengan penambahan gliserol pada konsentrasi 107 memiliki kemampuan paling baik dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis. Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa Lactobacillus casei dan Lactobacillus reuteri dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguinis.