Hubungan pemakaian peranti ortodonti cekat dengan status psikososial pasien usia dewasa awal : kajian pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
L Latar Belakang: Perawatan ortodonti bertujuan untuk memperbaiki fungsi oklusi, estetika dan susunan gigi yang abnormal. Perawatan ortodonti dengan peranti cekat adalah perawatan yang umum digunakan pada kasus maloklusi ringan sampai berat karena menghasilkan pergerakan gigi yang lebih akurat. Kekurangan pada komponen peranti cekat terutama pada jenis braket yang terbuat dari logam tahan karat karena akan menghasilkan “senyuman logamâ€. Komponen peranti cekat dapat mempengaruhi status psikososial para pemakai peranti ortodonti cekat. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemakaian peranti ortodonti cekat dengan status psikososial mahasiswa FKG USAKTI. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Kuesioner yang digunakan adalah PIDAQ yang dibagikan kepada mahasiswa pre-klinik dan klinik FKG USAKTI yang memakai peranti ortodonti cekat dan di dapatkan 100 responden. Data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak statistik. Hasil Penelitian: Mahasiswa perempuan di FKG USAKTI memiliki skor total rata-rata PIDAQ yang lebih besar dibanding laki-laki, dan setiap usia memiliki skor PIDAQ yang berbeda, serta durasi pemakaian ortodonti cekat mempengaruhi status psikososial mahasiswa FKG USAKTI Kesimpulan: Jenis kelamin, usia dan durasi pemakaian peranti ortodonti cekat berhubungan dengan status psikososial pemakai peranti ortodonti cekat di FKG USAKTI.
B Background: Orthodontic treatment is used to improve occlusal function, aesthetics, and abnormal teeth alignment. Fixed orthodontic treatment is widely used to treat mild, moderate and severe malocclusion because it can obtain accurate teeth movement. Disadvantages of fixed orthodontic appliances, especially the stainless steel brackets may cause a “metallic smile“. Fixed appliances components affect the psychosocial status of the young adult patients. Objective: The research aim to know the correlation between fixed orthodontic treatment with the psychosocial status of Faculty of Dentistry Trisakti University students. Method: This research is analytical observation research together with cross-sectional design. The questionnaire PIDAQ that is distributed to 100 dental students of Faculty of Dentistry Trisakti University who are in active fixed orthodontic treatment. The result is analyzed by statistical software. Results: Female dental students in Faculty of Dentistry Trisakti University have a higher total average of PIDAQ score compared to males, each age group has a different PIDAQ score, and the duration of fixed orthodontic treatment affects the psychosocial status of the dental students. Conclusion: Gender, age and duration of fixed orthodontic treatment may affect the psychosocial status of Faculty of Dentistry Trisakti University students.