Efek minyak atsiri kayu cendana india (santalum album linn) dalam menghambat pertumbuhan biofilm streptococcus mutans ATCC 25175
L Latar belakang: Penyebab utama karies gigi salah satunya disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans. Obat kumur yang menjadi gold standard untuk menghambat bakteri di dalam rongga mulut adalah klorheksidin glukonat 0,2%. Klorheksidin glukonat 0,2% dapat memicu reaksi alergi dan noda pada gigi apabila pemakaian dalam jangka waktu lama. Minyak atsiri kayu cendana india merupakan bahan alam yang memiliki sifat antiinflamasi, antimikroba, dan antiproliferatif dengan efek samping yang lebih kecil. Tujuan: Untuk mengetahui efek minyak atsiri kayu cendana India dalam menghambat pertumbuhan biofilm Streptococcus mutans ATCC 25175. Metode: S. mutans ATCC 25175 dikultur pada nutrient broth dan diinkubasi pada suhu 37° C selama 24 jam. Pembuatan biofilm dilakukan dengan cara menginokulasi kultur ke dalam 96-well plate dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37° C. kemudian dilakukan pembuatan konsentrasi minyak atsiri kayu cendana india 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, dan 1,56%. Uji biofilm S. mutans menggunakan metode biofilm assay dengan waktu 15 dan 30 menit dengan kontrol positif klorheksidin glukonat 0,2%. Hasil uji biofilm didapat menggunakan microplate reader dengan melihat nilai optical density dengan panjang gelombang 595 nm. Hasil: Minyak atsiri kayu cendana india dengan konsentrasi 1,56% menunjukkan bahwa konsentrasi dalam menghambat biofilm Streptococcus mutans ATCC 25175. Hasil uji ANOVA menyatakan bahwa pada masa inkubasi 15 menit dan 30 menit terdapat perbedaan bermakna pada tiap kelompok konsentrasi. Kesimpulan: Minyak atsiri kayu cendana india (Santalum album Linn) terbukti dapat menghambat pertumbuhan biofilm Streptococcus mutans ATCC 25175.
B Background: One of the main causes of dental caries is Streptococcus mutans. Chlorhexidine gluconate 0,2% it’s a gold standard for antibacterial mouthwash. Chlorhexidine gluconate can cause an allergic reaction and produce staining on teeth if use in the long term. Indian sandalwood essential oil is a natural substance that has an antibacterial properties with less side effects. Purpose: To determine the effect of Indian sandalwood essential oil (Santalum album Linn) extract in inhibiting the growth of Streptococcus mutans ATCC 25175 biofilm. Method: Streptococcus mutans ATCC 25175 was cultured in nutrient broth and incubated at 37 °C for 24 hours. Biofilm was made by inoculating the culture to a 96-well plate. Well plate then incubated for 24 hours. Indian sandalwood essential oil with concentration of 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, and 1,56% was made. Biofilm was tested by using the biofilm assay method with 15 and 30 minutes time. Chlorhexidine gluconate 0,2% was used as positive controls. The result was obtained using a microplate reader by observing the optical density values at 595 nm wavelength. Result: Indian sandalwood essential oil with the best concentration is 1,56% because can inhibit the growth of Streptococcus mutans ATCC 25175 biofilm. ANOVA test shows that there are significant differences in each concentration groups compared to 0,2% chlorhexidine gluconate. Conclusion: Indian sandalwood essential oil (Santalum album Linn) can inhibit the growth of Streptococcus mutans ATCC 25175 biofilm.