S Sampah adalah salah satu permasalahan besar di indonesia yang masih harus diselesaikan, karena memberi banyak dampak negatif pada lingkungan maupun kesehatan. Sampah dibedakan menjadi dua jenis yaitu: sampah organik dan anorganik. Semakin meningkatnya sampah serta terbatasnya daya tampung Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) mengakibatkan sampah akan semakin menumpuk. Maka dari itu sampah organik akan berdampak negative pada lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik, salah satu upaya untuk mengurangi dampaknya yaitu dilakukannya pengolahan sampah organik menjadi pupuk dan makanan hewan dengan inovasi baru teknologi Internet of Thing (IOT) yang dapat digunakan sebagai peningkatan di sektor pertanian. Pembuatan mesin pengolah sampah menjadi pupuk dan makanan hewan ini menggunakan sensor PT100 sebagai sensor pengontrol suhu dari sampah, PLC sebagai integrasi olah data, HMI cloud dan HMI haiwell digunakan sebagai hardware yang menampilkan visual data suhu. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan sensor PT100 dalam mesin pengolah sampah memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja mesin. Pada proses pembuatan pupuk, sensor PT100 dapat mengatur suhu dengan akurat, misalnya ketika suhu diatur pada 60℃ dan melebihi batas, heater akan mati dan suhu menurun hingga 40℃. Teknologi IoT memungkinkan pemantauan dan pengendalian suhu secara real-time melalui handphone dan HMI, serta memberikan notifikasi Telegram untuk peringatan suhu tinggi atau rendah.