Hubungan kebiasaan merokok dengan indeks massa tubuh pada pria usia 30-40 tahun
M Masalah kekurangan atau kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan masalahpenting. Indeks massa tubuh (IMT) adalah salah satu penilaian untuk menetapkanstatus gizi pada orang dewasa. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang akanmempengaruhi status gizi seseorang.Penelitian sebelumnya menyebutkan adanyapengaruh konsumsi rokok terhadap perubahan status gizi yang dinilai berdasarkanIMT.METODEPenelitian ini menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yangmengikutsertakan 223 orang yang merupakan warga RW 012, Kelurahan Tugu Utara,Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Data kebiasaan merokok dikumpulkan denganmelakukan wawancara menggunakan kuesioner. Pengukuran IMT denganmenggunakan stature meter dan timbangan. Analisis data dengan menggunakanSPSS for Windows versi 22.0 dan uji statistic yang digunakan adalah uji Chi squaredan uji Fisher, dengan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05.HASILBerdasarkan uji statistik menggunakan Chi Square hasilnya menunjukkan bahwatidak terdapat hubungan yang bermakna antara status merokok dengan IMT(p=0,508). Berdasarkan uji Fisher, tidak terdapat hubungan antara derajat merokokdengan IMT (p=0.365), sementara untuk hubungan antara jenis rokok dengan IMT,didapatkan hubungan yang bermakna (p= 0.015).KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara statusmerokok serta derajat merokok dengan IMT. Untuk hubungan antara jenis rokokdengan IMT, terdapat hubungan bermakna diantara keduanya
M Malnutrition or overnutrition is an important health issue. The body mass index(BMI) is one of the assessments to establish the nutritional status of adults. Smokingis one of the lifestyle that will affect the nutritional status. On previous research,showed the effect of tobacco consumption to changes nutritional status using BMIassessment.METHODThis study uses an observational study with cross-sectional design that included 223persons who are residents of RW 012, North Tugu Village, District Koja, NorthJakarta. Data of smoking habit was collected by interview using a questionnaire.Body mass index measurement using the stature meters and scales. Data analysisusing SPSS for Windows version 22.0 and statistical test use Chi square test andFisher's test with a significance level was set at 0.05.RESULTBased on the statistics using Chi Square, test results showed that there was nosignificant association between smoking status with BMI (p = 0.508). Based onFisher's test, there was no correlation between the degree of smoking and BMI (p =0365), while for the relationship between cigarette type with a BMI, there wassignificant association (p = 0.015).CONCLUSIONThis study showed no significant association between smoking status, the degree ofsmoking and body mass index. But there is significant relationship between cigarettestype and body mass index..