Hubungan merokok dan kualitas hidup pegawai usia 20-45 tahun
R Rokok mengandung senyawa-senyawa alkaloid yang bersifat perangsang dandapat mempengaruhi pemakainya.1 Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),rokok merupakan salah satu penyebab utama mortalitas di dunia. Data WHOtahun 2020, 22.3% dari populasi dunia adalah pengguna tembakau, yaitu 36.7%populasi laki-laki dan 7.8% dari populasi perempuan dunia. Hasil Global AdultTobacco Survey (2012) juga menunjukkan bahwa sebanyak 51,3% perokok diIndonesia yaitu 58% laki-laki dan 41,4% perempuan merokok di tempat kerja.penyakit dari sudut pandang pasien, keberhasilan penanganan penyakit kronis,dan pemantauan aspek psikologis, fisik, dan sosial pada kesehatan pribadiseorang individu.2 Pada data Riskesdas tahun 2007, prevalensi pendudukIndonesia golongan umur 15 tahun atau lebih yang memiliki kualitas hidupkurang adalah 31,9%.3 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adatidaknya hubungan antara merokok dan kualitas hidup pegawai usia 20-45 tahun.METODEPenelitian ini adalah penelitian analitik yang menggunakan design Cross-Sectional. Sampel penelitian diambil dari pegawai RSUD Kota Bogor yangmemenuhi kriteria inklusi menggunakan kuesioner SF36v2 dengan jumlah total182 responden. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah hubungansosiodemografi jenis kelamin dengan kualitas hidup dan hubugan merokokdengan kualitas hidup dengan menggunakan uji Chi-square.HASILDari 182 responden didapatkan hasil bahwa variabel jenis kelamin responden lakilaki sebanyak 91 (77.7% ) responden dan responden perempuan sebanyak 52(80%) responden memiliki kualitas hidup baik. Sedangkan untuk 26 (22,2%)responden laki-laki dan 13 (20%) responden perempuan memiliki kualitas hidupburuk didapatkan pula hasil bahwa variabel merokok dengan responden yangmerokok sebanyak 83 (81,3%) responden dan yang tidak merokok sebanyak 60(75%) responden memiliki kualitas hidup baik. Sedangkan sebanyak 19 (18,6%)responden yang merokok dan 20 (25%) responden yang tidak merokok memilikikualitas hidup buruk.Berdasarkan hasil uji statistik, menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat hubunganyang bermakna antara jenis kelamin terhadap kualitas hidup dengan nilai p > 0,05(p = 0,726). Didapatkan pula hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermaknaantara merokok dan kualitas hidup dengan nilai p > 0,05 (p = 0,298).KESIMPULANTidak terdapat hubungan bermakna antara merokok dan kualitas hidup pegawaiusia 20-45 tahun.
C Cigarettes contain alkaloid compounds that are stimulants and can affect users.According to the World Health Organization (WHO), smoking is one of theleading causes of mortality worldwide. WHO data from 2020 shows that 22.3% ofthe world\'s population are tobacco users, with 36.7% being male and 7.8% beingfemale. The Global Adult Tobacco Survey (2012) also indicates that 51.3% ofsmokers in Indonesia, comprising 58% males and 41.4% females, smoke in theworkplace. Quality of life is an important aspect in terms of patient perspective,the success of managing chronic diseases, and monitoring the psychological,physical, and social aspects of an individual\'s personal health. According to theRiskesdas data from 2007, the prevalence of Indonesians aged 15 years or olderwith poor quality of life was 31.9%. The aim of this study is to determine therelationship between smoking and the quality of life among employees aged 20-45 years.METHODSThis study is an analytical research using a Cross-Sectional design. The researchsample was taken from employees of the Bogor City General Hospital who metthe inclusion criteria using the SF36v2 questionnaire, with a total of 182respondents. The variables examined in this study are the socio-demographicrelationship of gender with quality of life and the relationship between smokingand quality of life using the Chi-square test.RESULTSOut of 182 respondents, it was found that 91 (77.7%) male respondents and 52(80%) female respondents had a good quality of life. Meanwhile, 26 (22.2%) malerespondents and 13 (20%) female respondents had a poor quality of life. It wasalso found that among the respondents, 83 (81.3%) smokers and 60 (75%) nonsmokershad a good quality of life. On the other hand, 19 (18.6%) smokers and 20(25%) non-smokers had a poor quality of life.Based on the results of the statistical test, it was found that there was nosignificant relationship between gender and quality of life, with a p-value > 0.05(p = 0,726). It was also found that there was no significant relationship betweensmoking and quality of life, with a p-value > 0.05 (p = 0, 298).CONCLUSIONThere is no significant relationship between smoking and the quality of life amongemployees aged 20-45 years.