Anteseden dan konsekuensi keinginan konsumen untuk menggunakan layanan telemedicine : dengan pendekatan stimuli-organism-response
K Kondisi pandemi COVID-19 masih belum menunjukkan tanda akan berakhir. Dimana hal ini ternyata berdampak pada perubahan berbagai macam aspek termasuk dalam pelayanan kesehatan. Tingkat penularan COVID-19 yang tinggi mengakibatkan tenaga kesehatan harus membatasi pelayanan kesehatan dan konsultasi dengan pasien secara langsung sehingga mempersulit dilakukannya pelayanan dan pengobatan pasien. Oleh karena itu, telemedicine merupakan salah satu alternatif pelayanan kesehatan potensial serta merupakan jawaban atas permasalahan kendala pelayanan kesehatan yang dihadapi. Namun kenyataannya masyarakat Indonesia masih belum banyak yang mengetahui tentang telemedicine apalagi menggunakan telemedicine. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi stimulus ekstenal, yang mempengaruhi organisme dari pengguna yang pada akhirnya akan mempengaruhi pula respon terhadap keinginan menggunakan telemedicine. Studi ini dilakukan dengan menggunakan model penelitan dengan framework Stimulus-Organism-Response. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif yang dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM). Metode sampling yang dilakukan adalah dengan purposive sampling yang melibatkan 260 orang responden yang sudah pernah menggunakan layanan telemedicine dan berdomisili di Jabodetabek. Kontribusi manajerial dari penelitian ini berorientasi pada teknologi dan elemen perilaku yang dapat ditargetkan untuk menarik lebih banyak pengguna ke platform layanan telemedicine.
T The condition of the COVID-19 pandemic still shows no sign of ending. This turned out to have an impact on changes in various aspects, including in health services. The high rate of transmission of COVID-19 has resulted in health workers having to limit health services and consult with patients directly, making it difficult to provide patient care and treatment. Therefore, telemedicine is a potential alternative to health services and is an answer to the problems faced by health service constraints. However, only a small percentage of Indonesians are aware of, let alone use, telemedicine. This study aims to investigate external stimuli that affect the user's organism, which will ultimately affect the response to the desire to use telemedicine. This study was conducted using a research model with a stimulus-organism-response framework. This study is quantitative research analyzed using the Structural Equation Model (SEM). The sampling method used was purposive sampling, involving 260 respondents who had used telemedicine services and were domiciled in Greater Jakarta. The managerial contribution of this research is the technology-oriented and behavioral elements that can be targeted to attract more users to the telemedicine service platform.