Analisis implementasi dan fenomansi high speed packet access pada jaringan universal mobile telecommunication system
D Dunia teknologi komunikasi informasi di Indonesia sekarang ini telah memasuki babak baru dengan kehadiran terknologi 3.5G UMTS-HSPA (3rd Generation Universal Mobile Telecommunication System-High Speed Packet Access) atau yang lebih di kenal dengan UMTS-HSPA atau HSPA. Teknologi HSPA ini terdiri atas HSDPA dan HSUPA yang merupakan pengembangan dari 3GPP Rel 6 yang mampu memberikan peningkatan data rate yang significant dalam arah downlink maupun uplink. Secata teotitis teknologi HSDPA mampu memberikan data rate maksimum pada arah downlink mencapai 14.4 Mbps, sedangkan teknologi HSUPA pada arah uplink secara teoritis mampu memberikan data rate mencapai 5.8 Mbps. Dalam Tesis ini dibahas mengenai analisis performansi implementasi jaringan HSPA pada jaringan UMTS di area Balikpapan. Analisis akan difokuskan pada Node B HSPA yang merupakan base station pada jaringan UMTS-HSPA. Analisis akan diawali dengan konfigurasi jaringan HSPA, perhitungan link budget untuk mengukur pathloss maksimum agar mendapatkan radius sel berdasarkan pathloss. Kemudian akan dilakukan estimasi trafik dan kapasitas per layanan yang di berikan oleh jaringan WCDMA-HSPA berdasarkan jumlah pelanggan dan throughput demand pelanggan. Selain itu juga akan di analisis performansi jaringan HSPA berdasarkan parameter hasil drive test yaitu RSCP, Ec/No dan analisis statistik OSS diantara adalah call setup success rate (CSSR) dan call completion success rate (CCSR) yang dibatasi pada KPI (Key Performance Indikator). Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh pathloss downlink mencapai 146.32 dB dengan radius 1.18 km dan pathloss maksimum untuk arah uplink mencapai 131.4 dB dengan radius 0.543 km. Sedangkan kebutuhan throughput pelanggan mencapai 168.17 Mbps dimana satu sektor mampu memberikan throughtput sebesar 42.768 Mbps sehingga dibutuhkan 4 sektor per site pada area Balikpapan. Untuk trafik per layanan pada busy hour sebesar 33.33 mErlang untuk voice, 8.95 mErlang untuk video dan 43.61 mErlang untuk data. Performansi coverage untuk parameter RSCP di site SutomoMW telah melebih lock value yang sudah ditetapkan oleh operataor yaitu sebesar 95.25% sedangkan untuk performansi CSSR dan CCSR telah melebihi lock value KPI yang rata-rata nilainya diatas 99%.
T The world of information communication technology in Indonesia has now entered a new phase with the presence of 3.5G UMTS-HSPA technology (3rd Generation Universal Mobile Telecommunication System-High Speed ​​Packet Access) or better known as UMTS-HSPA or HSPA. This HSPA technology consists of HSDPA and HSUPA which are the development of 3GPP Rail 6 which is able to provide a significant increase in data rate in the downlink and uplink directions. Theoretically, HSDPA technology is able to provide a maximum data rate in the downlink direction reaching 14.4 Mbps, while HSUPA technology in the uplink direction is theoretically able to provide a data rate of up to 5.8 Mbps. This thesis discusses the performance analysis of the implementation of the HSPA network on the UMTS network in the Balikpapan area. The analysis will focus on Node B HSPA which is the base station on the UMTS-HSPA network. The analysis will begin with the HSPA network configuration, link budget calculations to measure the maximum pathloss in order to get a cell radius based on pathloss. Then the traffic and capacity estimates per service provided by the WCDMA-HSPA network will be estimated based on the number of subscribers and throughput demand of customers. In addition, the performance of the HSPA network will also be analyzed based on the parameters of the drive test results, namely RSCP, Ec/No and OSS statistical analysis, including call setup success rate (CSSR) and call completion success rate (CCSR) which are limited to KPI (Key Performance Indicator). . From the results of the analysis and calculations, the downlink pathloss reaches 146.32 dB with a radius of 1.18 km and the maximum pathloss for the uplink direction reaches 131.4 dB with a radius of 0.543 km. Meanwhile, customer throughput needs reach 168.17 Mbps where one sector is able to provide a throughput of 42.768 Mbps so that 4 sectors per site are needed in the Balikpapan area. Traffic per service during busy hour is 33.33 mErlang for voice, 8.95 mErlang for video and 43.61 mErlang for data. The coverage performance for the RSCP parameter at the SutomoMW site has exceeded the lock value set by the operator, which is 95.25%, while the CSSR and CCSR performance has exceeded the KPI lock value, which the average value is above 99%.