K Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebisingan lingkungan dan lalulintas di Terminal Bus Kampung Melayu serta memperkirakan dampaknya terhadap penduduk sekitar. Pengambilan data dilakukan pada 9 titik sampling: 4 di dalam terminal dan 5 di area radius 500 meter dari terminal (fly over, pertokoan, permukiman, dan tempat peribadatan). Dalam satu hari dibagi menjadi 7 segmen waktu: 4 segmen mewakili kebisingan siang hari (LS) dan 3 segmen untuk mewakili kebisingan malam hari (LM) Data diolah menggunakan metode sesuai dengan KepMenLH 48/1996 untuk memperoleh kebisingan siang malam (LSM). Tingkat kebisingan kemudian dipetakan dalam bentuk kontur menggunakan software surfer 11. Pada penelitian ini ditinjau korelasi jumlah dan kecepatan kendaraan yang melintas di wilayah studi dengan kebisingan yang terjadi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Tingkat Kebisingan di Terminal Bus Kampung Melayu berkisar antara 78–83 dB(A) sudah melebihi baku mutu KepGub DKI Jakarta No. 551/2001 yaitu sebesar 70 dB(A). Begitu pula tingkat kebisingan di permukiman penduduk (75–77 dB(A)), pertokoan (79,7 dB(A)), dan tempat peribadatan (75,4 dB(A)), sudah melebihi baku mutu yaitu sebesar 55 dB(A), 70 dB(A) dan 55 dB(A). Kebisingan lalu lintas berkisar antara 75–77 dB(A), korelasi dengan kepadatan jalan (v/c ratio) cukup tinggi berdasarkan persamaan Y = 7,702x + 70,41 dan R2 = 0,708. Selain itu hasil kuesioner 100 responden yang diambil secara acak pada setiap titik sampling untuk mengetahui tingkat ketergangguan mereka terhadap bising yang ditimbulkan oleh aktivitas terminal maupun lalulintas menunjukkan bahwa sebanyak 91% responden terganggu dengan kebisingan yang terjadi. Penelitian ini menyarankan pengendalian kebisingan dengan pengendalian pada sumber maupun penerima dan pemasangan barrier pagar tanaman