Pengaruh konsumsi rokok dengan tingkat konsentrasi belajar pada remaja
K Konsentrasi adalah salah satu faktor yang penting dalam kesuksesan individu dalam proses belajar. Konsentrasi membuat siswa mampu merekam dan mengembangkan materi yang sudah dipelajari, dan merekam materi yang diterima. Salah satu perilaku yang berdampak buruk pada konsentrasi yaitu merokok, karena zat yang toksik yang terkandung dalam rokok memiliki dampak yang negatif pada otak individu. Survei yang dilakukan oleh Sirkesnas pada tahun 2016 mendapatkan prevalensi merokok sebesar 8,8% pada populasi usia 10-18 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh konsumsi rokok dengan tingkat konsentrasi belajar pada remaja.METODEPenelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik dengan desain cross-sectional yang membutuhkan 135 responden siswa SMA Kelas XII MIPA di SMA Negeri 5 Tambun Selatan, JI. Sunset Ave Grand Wisata Ds. Lambang Sari Kec. Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Data dikumpulkan dengan melakukan pemberian kuesioner indeks brinkman dan melakukan tes konsentrasi menggunakan Grid Concentration Test. Analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan tingkat kemaknaan 0,05.HASILAnalisis univariat didapatkan mayoritas usia remaja 19 tahun, mayoritas berjenis kelamin laki-laki, mayoritas dalam kategori perokok berat serta lama merokok mayoritas < 5 tahun dan berada pada kategori konsentrasi kurang. Analisis bivariat menunjukan hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p=0,000), konsumsi rokok (p=0,001), lama merokok (p=0,002) dengan tingkat konsentrasi belajar pada remaja. Sedangkan pada variabel usia (p=0,649) dengan tingkat konsentrasi belajar pada remaja tidak didapatkan adanya hubungan.KESIMPULANTerdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat konsentrasi belajar pada remaja, terdapat hubungan antara konsumsi rokok dengan tingkat konsentrasi belajar pada remaja, terdapat hubungan antara lama merokok dengan tingkat konsentrasi belajar pada remaja, dan tidak terdapat hubungan antara usia dengan tingkat konsentrasi belajar pada remaja.
C Concentration is one of the important factors in individual success in the learning process. Concentrations enable students to record and develop the materials already studied and record the materials received. One of the behaviors that negatively affect concentration is smoking, as the toxic substances contained in cigarettes have a negative impact on the individual's brain. A survey conducted by Sirkesnas in 2016 found that the prevalence of smoking was 8.8% among the population aged 10–18 years. The aim of this study was to assess the impact of cigarette consumption on the concentration rate of learning in adolescents.METHODThis study used an analytic observational study design with a cross-sectional design that required 135 respondents from SMA Class XII MIPA at SMA Negeri 5 Tambun Selatan, JI. Sunset Ave Grand Wisata Ds. Coat of arms of Sari Kec. South Tambun, Bekasi, West Java. Data was collected by administering the Brinkman index questionnaire and conducting a concentration test using the Grid Concentration Test. Analysis was performed using SPSS with a significance level <0.05.RESULTSUnivariate analysis found that the majority were teenagers aged 19 years, the majority were male, the majority were in the heavy smoker category and the majority smoked <5 years and were in the less concentration category. Bivariate analysis showed a significant relationship between gender (p=0.000), cigarette consumption (p=0.001), duration of smoking (p=0.002) and the level of concentration in adolescents. Whereas in the age variable (p=0.649) with the level of learning concentration in adolescents, there was no relationship.CONCLUSIONThere is a relationship between gender and the level of concentration in learning in adolescents, there is a relationship between cigarette consumption and the level of concentration in learning in adolescents, there is a relationship between duration of smoking and the level of concentration in learning in adolescents, and there is no relationship between age and the level of concentration in learning in adolescents.