DETAIL KOLEKSI

Evaluasi penerapan standarisasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) pada koperasi petani Kelapa Sawit di Sumatera Selatan


Oleh : Yuli Sari Yeni

Info Katalog

Subyek : Small business - Education;Cooperation marketing

Penerbit : FEB - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Budi Santosa

Kata Kunci : RSPO, challenges, strategy, cooperative, productivity, sustainable development goals.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TS_MMJ_122012006052_Halaman-Judul.pdf
2. 2023_TS_MMJ_122012006052_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2023_TS_MMJ_122012006052_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2023_TS_MMJ_122012006052_Bab-2_Landasan-Teori.pdf
5. 2023_TS_MMJ_122012006052_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2023_TS_MMJ_122012006052_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2023_TS_MMJ_122012006052_Bab-5_Simpulan-dan-Saran.pdf
8. 2023_TS_MMJ_122012006052_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2023_TS_MMJ_122012006052_Lampiran.pdf

t terbesar dalam rantai pasok industri kelapa sawit. Untuk memenuhi permintaan pasar global, petani dan KUD harus menerapkan praktik berkebun yang baik dan berkelanjutan. Sistem standarisasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) merupakan sistem yang sudah diterapkan oleh KUD Teratai Biru dan KUD Permai Jaya dengan mendapatkan sertifikat RSPO yang berlaku selama 5 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa penerapan standarisasi RSPO, tantangan serta strategi serta hubungannya dengan capaian dari tujuan SDGs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan standarisasi RSPO di KUD berdampak pada peningkatan dinamika anggota di organisasi dan pengurus yang lebih transparan. Hal ini juga disebabkan karena KUD harus mempertahankan sertifikat RSPO selama 5 tahun dan diaudit setiap tahun. KUD juga memiliki tantangan untuk mengelola KUD secara berkelanjutan dengan SDM yang berkomitmen pada praktik berkebun yang berkelanjutan. Strategi dalam menghadai tantangan adalah membuat perencanaan yang lebih efektif dan efisien mempertahankan kualitas dan kuantitas produksi buah berbasis riset dan tekonologi, perbaikan secara terus menerus (continues improvement) dan penerepan teknologi digital untuk praktik perkebunan, dokumentasi dan jual beli buah (TBS). Penerapan standarisasi ini sudah sesuai dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability Development Goals/SDGs) sosial dan ekonomi.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?