Studi laboratorium perbandingan penggunaan additive ret arder (lignosulfonate, CMHEC dan sodium borate)terhadap sifat fisik pada semen pemboran kelas G standar API 10A
P Penggunaan aditif pada semen merupakan hal yang biasa dilakukan dalamoperasi penyemenan suatu sumur, baik sumur minyak, gas, maupun panas bumi. Untukmendukung operasi penyemenan tentulah harus diketahui sifat fisik semen biladitambahkan aditif. Untuk itu perlu dilakuan uji coba atau penelitian mengenai sifatfisik semen dengan tambahan aditif didalamnya. Tugas akhir ini menjelaskan hasilstudi laboratorium tentang perbandingan sifat fisik semen kelas G yang ditambahkanaditif Lignosulfonate, CMHEC, dan Sodium Borate. Diketahui bahwa Lignosulfonate,CMHEC, dan Sodium Borate merupakan aditif retarder. Tujuan dari penambahanLignosulfonate, CMHEC, dan Sodium Borate adalah untuk memperbesar ThickeningTime bubur semen. Artinya dengan ditambahkannya Lignosulfonate, CMHEC, danSodium Borate maka seharusnya bubur semen akan menjadi lebih lama mencapaikonsistensi sebesar 100 UC.Studi laboratorium dilakukan untuk melihat sejauh mana efek penambahanjenis aditif yang telah disebutkan sebelumnya dengan dua temperatur pengkondisianyang berbeda yaitu 80 °F dan 176 °F, dan dengan waktu pengkondisian (curing time)selama 24 jam. Didapati bahwa temperatur merupakan faktor yang sangatmempengaruhi sifat fisik efektifitas semen.
T The use of additives in cement is a common thing to do in a well, oil well, gaswell, or geothermal cementing operating. For cementing operations support, surely weshould know the physical properties of additive on cement when added. For thatreason, we should do some test or research on the physical properties of cement withthe addition of additives in it. This final task is to explain the difference of results thatstudies on the physical properties of class G cement with additives such asLignosulfonate, CMHEC, and Sodium Borate. Note that Lignosulfonate, CMHEC,and Sodium Borate are retarder additive that is able to enlarge the thickening time ofcement. While barite is one of the most common weighting agents used as a mix ofdrilling mud or cement. The purpose of the addition of barite is to increase the densityof the cement slurry. This means that, with the increase of additive content, the cementslurry will delay the reach of 100 UC.Laboratory studies conducted to see the extent to which the effects of theaddition of the type of additive already mentioned before with two differentconditioning temperature which is 80 °F and 176 °F, and with the curing time of 24hours. Found that the temperature is a factor that greatly influences the physicalproperties and effectiveness of cement.