u umur AX-11 merupakan sumur lepas pantai penghasil minyak di Lapangan Tal yang memiliki kedalaman 4955 ft-MD dengan porositas dan permeabilitas yang tinggi, yaitu sekitar 20 - 25% dan 100 mDarcy yang dapat mengindikasikan adanya zona loss. Sumur AX-11, mulai beroperasi pada Januari 2023. Tetapi dari produksi selama 3 bulan, terjadi produksi air yang sangat besar yang ditandai dengan watercut sebesar hampir 99%. Nilai watercut yang besar dicurigai karena adanya kemungkinan semen mengalami channeling dan air formasi ikut terproduksikan. Oleh karena itu dilakukanlah noise log yang akan memperlihatkan ada atau tidaknya channeling di belakang casing. Noise log dilakukan dari kedalaman 4000 hingga 4955 ft-MD menggunakan ALFA TEMP CCL yang kemudian dikorelasikan dengan hasil pembacaan cement bond log (CBL) dan variable density log (VDL). Dari hasil pembacaan tersebut terlihat bahwa terdapat channeling di belakang casing, sehingga sumur ini kemudian akan ditutup pada zona perforasi dan dibuat zona perforasi baru. Zona perforasi lama ditutup dengan squeeze cementing pada kedalaman 4622 hingga 4648 ft-MD. Jenis semen yang digunakan pada pekerjaan ini adalah semen kelas G dengan metode squeeze cementing menggunakan coiled tubing. Setelah dilakukan injectivity test, kegiatan cementing dilaksanakan sebanyak 3 kali dikarenakan adanya loss pada percobaan pertama dan teknik yang dilakukan pun berbeda. Pada re-cementing, dilakukan lay in setelah squeeze 5 bbls pertama dengan harapan sisa dari semen yang dikirim setelahnya dapat menempati celah-celah yang tidak ditempati oleh semen pada pemompaan pertama. Digunakan beberapa jenis additives pada pencampuran semen seperti: D-Air, CFR-3L, HALAD-413L, silicalite liquid, SCR-100L, dan fresh water. Kemudian dilakukan milling semen (drill out cement) untuk dilakukan Injectivity test terakhir kali dan di-run CBL. Hasil running CBL ini kemudian memperlihatkan hubungan cement-to-casing dan cement-to-formation. Kegiatan cementing dianggap berhasil ketika tekanan saat injectivity test dapat hold pada waktu yang diinginkan, di mana artinya semen tersebut tidak bocor atau loss ke formasi.