Pengembangan model bisnis menggunakan lean canvas dengan metode design thinking DI PT. Sumber Pangan Jaya
P PT. Sumber Pangan Jaya merupakan perusahaan produsen sosis. Perusahaan ini sudah meniti bisnisnya selama 12 tahun. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada Direktur Utama PT. Sumber Pangan Jaya, ditemukan permasalahan berupa penurunan penjualan produk sosis milik perusahaan. Maka dari itu perusahaan perlu suatu model bisnis baru yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan dan memberikan inovasi baru yang adaptif dalam menghadapi pandemi. Metode perancangan model bisnis yang digunakan adalah Design Thinking, Empathy Map, Lean Canvas, Value Proposition Canvas, Blue Ocean Strategy, dan Marketing Mix 4P serta untuk kelayakan ekonomi menggunakan perhitungan Breakeven point. Penelitian diawali dengan mengetahui keinginan konsumen mengenai produk sosis yaitu produk sosis yang sehat tanpa penambahan pengawet, pewarna, dan MSG dengan harga yang terjangkau serta mudah didapat. Dari Value Proposition Canvas diperoleh produk berupa sosis sehat yang praktis dan dengan harga yang terjangkau dan mudah diperoleh dari gerobak. Pada tahap Protototype menggunakan Lean Canvas dilanjutkan dengan Marketing Mix 4P untuk menentukan langkah penetrasi pasar bagi produk kedua milik perusahaan. Berdasarkan analisa Blue Ocean Strategy didapatkan faktor pembeda antara produk kedua milik perusahaan dengan pesaing adalah tersedianya frozen sausage dan variasi produk dan cara penyajian, tersedia pada gerobak. Hasil perhitungan Breakeven Point unit pulang pokok per tahun didapatkan angka sebesar 4.715 unit dan Rupiah pulang pokok per tahun sebesar Rp. 51.869.670. Laba/tahun yang didapatkan sebesar Rp. 148.896.000.
P PT. Sumber Pangan Jaya is a sausage producing company. This company has been in business for 12 years. Based on the results of observations and interviews with the President Director of PT. Sumber Pangan Jaya, the problem is a decrease in sales of the sausage products. Therefore, the company needs a new business model that is expected to increase company sales and provide new adaptive innovations amidst the pandemic. The business model design methods used are Design Thinking, Empathy Map, Lean Canvas, Value Proposition Canvas, Blue Ocean Strategy, and Marketing Mix 4P and Breakeven point calculation for economic feasibility. The study begins by knowing consumer desires regarding sausage products, namely healthy sausage products without the addition of preservatives, dyes, and MSG at an affordable price and easy to obtain. From the Value Proposition Canvas, products are obtained in the form of healthy sausages that are practical and at affordable prices and are easily obtained from carts. At the Protototype stage using Lean Canvas followed by Marketing Mix 4P to determine market penetration steps for the company's second product. Based on the Blue Ocean Strategy analysis, the differentiating factors between the company's two products and competitors are the availability of frozen sausage and the variety of products and presentation methods available on carts. The results of the calculation of Breakeven Point units of principal per year obtained a figure of 4,715 units and Rupiah return of principal per year of Rp. 51,869,670. The profit/year earned is Rp. 148,896,000.