Durabilitas beton geopolimer pada campuran ferrous dan non-ferrous
P Penggunaan semen pada beton menyebabkan terjadinya pelepasan CO2 yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Selain itu proses pembuatan beton semen memerlukan suhu tinggi, dimana adanya pemanasan dalam tungku hingga ±1450°C untuk mendapatkan klinker. Beton geopolimer tidak menggunakan semen, namun menggunakan bahan produk sampingan industri yang mengandung aluminat (Al) dansilikat (Si) seperti terak, fly ash, dan metakaolin. Penggunaan bahan tersebut merupakan pemanfaatan kembali limbah padat (slag) industri yang terkategori limbah B3 sehinggamenjadi nilai tambah bagi konstruksi.Studi literatur ini membahas durabilitas beton geopolimer dengan material yang berasal dari proses peleburan ferrous dan non-ferrouskarena masih sedikitnya ilmu studi pustaka yang membahas mengenaidurabilitas.Durabilitas beton menjadi hal utama yang harus diperhatikan, hal ini karenadurabilitas merupakan ketahanan beton pada segala kondisi tempat beton tersebutdirencanakan tanpa mengalami kerusakan selama masa pakai.Durabilitas bertujuan agarbeton tersebut dapat bertahan dalam waktu yang panjang khususnya pada lingkunganyang agresif. Lingkungan agresif yang dimaksud adalah lingkungan perkotaan dengankonsentrasi CO2 yang tinggi, sehingga dilakukan pengujian karbonasi untuk mengetahuikadar CO2 dalam beton. Selain itu, lingkungan laut yang terdapat natrium klorida dannatrium sulfat di dalamnya, sehingga dilakukan pengujian RCPT untuk mengetahui kadarklorida dan sulfat dalam beton. Bahan pengikat yang terdiri dari campuran material nonlogam (non ferrous) dan logam (ferrous) memiliki efek yang baik terhadap durabilitasbeton geopolimer.Meningkatnya kadar non ferrous dapat menurunkan volume total poridalam pengikat geopolimer sementara makropori terbentuk. Penambahan dari ferrous yang mengandung kalsium tinggi memberi efek penyempurnaan pori. Jika semakin rendah nilai porositas, maka semakin rendah nilai permeabilitas. Jumlah air atau senyawaseperti klorida yang masuk ke dalam beton akan sedikit. Adanya difusi klorida dan CO2dapat mengakibatkan terjadinya karbonasi dalam beton yang menyebabkan korosi padatulangan baja dan penyusutan. Studi literatur ini bertujuan menambah pengetahuanmengenai durabilitas beton sehingga konstruksi bangunan dapat bertahan untuk jangkawaktu rencana. Selain itu, penggunaan material yang memanfaatkan sumber daya alamsebagai bahan bangunan dapat lebih efisien dan tidak menimbulkan pencemaranlingkungan sekitarnya.
T The usage of cement in concrete causes the release of CO2 emission which can cause global warming. Moreover, the process of making cement concrete requires hightemperatures, where there is heating in the furnace to ±1450°C to obtain clinker.Geopolymer concrete does not use cement but industrial byproducts containing aluminate(Al) and silicate (Si) such as slag, fly ash, and metakaolin. Moreover, these materials arefrom industrial solid (slag) which is categorized as B3 waste so that it becomes an addedvalue for construction. This paper discusses the durability of geopolymer concrete withmaterial derived from the ferrous and non-ferrous melting processes because of the lackof study in durability. The durability of concrete is the main thing that must beconsidered, this is because durability is the resistance of concrete in all conditions wherethe concrete is planned less or without experiencing damage during its lifetime.Durability analysis aims to make the concrete last a long time, especially in aggressiveenvironments. It refers to high concentrated CO2 level in an urban area so thatcarbonation testing is carried out to determine the CO2 level in the concrete. Also,marine environment that has sodium chloride and sodium sulfate levels, the RCPT test iscarried out to determine the chloride and sulfate levels in the concrete. The binder whichconsists of a mixture of non-ferrous and ferrous materials has a good effect on thedurability of geopolymer concrete. Increasing of non-ferrous content can lower total porevolume in geopolymer binder while the macropores are formed. High-calcium ferrouscontent addition has a pore-enhancing effect. The lower the porosity, the lower thepermeability in the concrete. It lowers the water content and compounds such as chlorideabsorbed in concrete. Chloride and CO2 diffusion can cause carbonation in the concreteleading to corrosion in steel reinforcement and shrinkage. This literature study aims toenhance knowledge in concrete durability so building construction can last as theplanned period. Hence, the use of materials that utilize natural resources as buildingmaterials can be more efficient and not cause pollution to the surrounding environment