Analisis zona prospek hidrokarbon dengan interpretasi data log
A Analisis petrofisika dengan metode well logging ialah salah satu metode dalampenilaian formasi yang digunakan untuk mendapatkan informai serta gambaran tentangsuatu reservoir. Pada metode ini ialah salah satu yang digunakan dalam menentukankeberhasilan pada lapangan migas, yang dimana melakukan perhitungan nilai-nilaipetrofisika seperti volume shale, porositas dan saturasi air. Dimana nilai ini kemudiandigunakan untuk mendapatkan besaran cadangan minyak awal (OOIP) dan cadanganawal gas (GIIP) dimana pada lapangan WO. Selanjutnya, ini ialah sebagai acuan dalampegembangan lapangan migas selanjutnya, sehingga dilakuannya anaisis pada lapanganWO. Untuk penilaian analisis ini dilakukan pada lapangan WO yaitu ada empat sumurdimana ada sumur W-003, W-118, W-124 dan W-125 dengan melakukan analisispetrofisika secara kualitatif maupun kuantitatif yang bedasarkan pada data log sumurdimana tidak tersedianya data core. Analisis Kualitatif dilakukan untuk mengetahuikedalam berapa adanya zona prospek hidrokarbon yang terkandung dalam formasi.Sedangkan, Analisis Kuantitatif dilakukan untuk mendapatkan nilai petrofisika sepertivolume shale, porositas dan saturasi air. Dilakukan untuk langkah pertama padata loglapangan WO dilakukan analisis interpretasi data log pda triple combo dengan kriteria,track 1 ialah zona permeabel ditandai dengan log GR yang rendah, track 2 dimanaterindikasikan mengandung hidrokarbon apabila memiliki nilai resistivity log yang tinggidan pada tarack 3 adanya seperasi anatara nilai density log dan neutron log sehinggadapat mengetahui jenis fluida yang terkandung pada tapa sumur tersebut. Bedasarkan halini bisa menentukan terindikasinya zona mengandung hidrokarbon pada Sumur X.Berikutnya dari zona hidrokarbon yang telah ditentukan, dilakukannya analisis perofisikauntuk menghitung nilai yang terkandung dalam formasi dengan berbagai perhitungan seperti volume shale dihitung dengan data log GR, Resistivity air formasi yangmenggunakan metode pickett plot, analisis porositas dengan log density dan log neutronporosity untu menghitung nilaisaturasi air menggunakan dua metode yaitu metodesimandoux dan metode indonesia. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa pada kemepatsumur tersebut mimiliki 8 zona dimana pasa sumur W-003 zona 1dikedalaman2814-2836 feet dan zona 2 pada kedalaman 2870-2890 feet. Sumur W-118 zona Idikedalaman 2154-2178 feet dan zona 2 pada kedalaman 2317-2349 feet. Sumur W-124zona I dikedalaman 2143-2167 feet dan zona II pada kedalaman 2294-2322 feet. SumurW-125 zona I zona I dikedalaman 2146-2174 feet dan zona II pada kedalaman 2800-2835feet. Setelah dilakukan analisis kuantitatif maka didapatkan nilai volume shale rat-rat tiapkeempat sumur ialah 0.32 %, 0.14%, 0.09% dan 0.16%. Nilai Porositas yang didapatkanpada keempat sumur ialah 22.68%, 18.62%, 12.41% dan 15.03%. Untuk perhitunganselanjutnya ialah Saturasi Air (Sw) diamana hasil dari keempat sumur per zona ialahdengan metode simandoux sumur W-003 zona I senilai 20.20% dan zona II 8.09%.Sumur W-118 zona I senilai 43% dan zona II senilai 36%. Sumur W-124 zona I senilai40% dan zona II senilai 62% dan Sumur W-125 zona I senilai 19% dan zona II senilai7%. Pada hasil perhitungan dari saturasi air dimana digunakan untuk menentukanapakah suatu reservoir tersebut dominan mengandung hidrokarbon atau air.Dimana dilihat dari perhitungan metode Indonesia senilai 32% lebih besardibandingakan metode Simandoux senilai 29%. Namun demikian, dapatdisimpulkan bahwa reservoir pada daerah penelitian memiliki kandunganhidrokarbon yang lebih besar dibandingkan kandungan airnya.
P Petrophysical analysis using the well loging method is a method of assessing formations used to obtain information and descriptions of a reservoir. This method is one used to determine success in oil and gas fields, which calculatespetrophysical values such as shale volume, porosity and water saturation. Wherethis value is then used to obtain the amount of initial oil reserves (OOIP) andinitial gas reserves (GIIP) in the WO field. Furthermore, this is a reference in thefurther development of oil and gas fields, so that analysis is carried out on theWO field. For the assessment of this analysis was carried out in the WO field,namely there were four wells where there were wells W-003, W-118, W-124 andW-125 by conducting qualitative and quantitative petrophysical analysis based onwell log data where core data was not available. Qualitative analysis was carriedout to find out how deep there is a prospect zone of hydrocarbons contained in theformation. Meanwhile, Quantitative Analysis was carried out to obtainpetrophysical values such as shale volume, porosity and water saturation.Performed for the first step on the WO field log data, an analysis of theinterpretation of log data on the triple combo is carried out with the criteria,track 1 is the permeable zone marked with a low log GR, track 2 which isindicated to contain hydrocarbons if it has a high log resistivity value and ontrack 3 there is separation between the values of the density log and the neutronlog so that you can find out the type of fluid contained in the tapa well. Based onthis, it can determine the indication of a zone containing hydrocarbons in Well X.Next, from the predetermined hydrocarbon zone, a physical analysis is carried outto calculate the value contained in the formation with various calculations such asshale volume calculated using log GR data, resistivity of formation water usingthe pickett method. plot, porosity analysis with density log and neutron porositylog to calculate water saturation values using two methods, namely theSimandoux method and the Indonesian method. With that it can be concluded thatthe four wells have 8 zones where well W-003 zone 1 is at a depth of 2814-2836feet and zone 2 is at a depth of 2870-2890 feet. Well W-118 zone I at a depth of2154-2178 feet and zone 2 at a depth of 2317-2349 feet. Well W-124 zone I at adepth of 2143-2167 feet and zone II at a depth of 2294-2322 feet. Well W-125zone I zone I at a depth of 2146-2174 feet and zone II at a depth of 2800-2835 feet. After the quantitative analysis was carried out, the shale volume valuesobtained for each of the four wells were 0.32%, 0.14%, 0.09% and 0.16%.Porosity values obtained in the four wells were 22.68%, 18.62%, 12.41% and15.03%. The next calculation is Water Saturation (Sw) where the yield from thefour wells per zone is by the simandoux method well W-003 zone I worth 20.20%and zone II 8.09%. Well W-118 zone I worth 43% and zone II worth 36%. WellW-124 zone I is valued at 40% and zone II is valued at 62% and Well W-125 zoneI is valued at 19% and zone II is valued at 7%. In the calculation results of watersaturation which is used to determine whether a reservoir is dominated byhydrocarbons or water. Where seen from the calculation of the Indonesianmethod worth 32% greater than the Simandoux method worth 29%. However, itcan be concluded that the reservoir in the study area has a higher hydrocarboncontent than the water content.