P Penerapan PSC Gross Split Indonesia pada industri hulu migas di Indonesia telah berjalan sejak 2017 dengan harapan mampu mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan daya tarik bagi investor migas. Penelitian ini untuk menganalisis penerapan PSC Gross Split Indonesia dibandingkan dengan fiscal term lain di Asia Tenggara dari sisi keekonomiannya. Perbandingan yang ditinjau adalah antara PSC Gross Split Indonesia dengan fiscal term berikut: PSC Cost Recovery Indonesia, PSC R/C Malaysia, Konsesi Thailand, dan PSC Vietnam. Keempat negara dipilih karena mewakili pemilik remaining reserve dan produsen migas terbesar di kawasan Asia Tenggara. Lapangan yang dijadikan input analisis adalah lapangan minyak dengan recoverable reserve skala kecil menurut RF-2005/SPE, yaitu lapangan produksi Blok X (lapangan early production) dan Blok Y (lapangan terminasi), sehingga diharapkan mampu memberikan gambaran atas daya tarik indikator keekonomian dari PSC Gross Split Indonesia khusus untuk ukuran lapangan yang ditinjau.Dari perhitungan dan perbandingan keekonomian, sensitifitas serta sifat profitabilitasnya, khusus diterapkan pada kondisi lapangan yang ditinjau, diperoleh kesimpulan bahwa PSC Gross Split Indonesia telah memperbaiki indikator keekonomian dibandingkan dengan PSC Cost Recovery Indonesia sehingga PSC Gross Split Indonesia mempunyai indikator tingkat keekonomian yang lebih baik dari PSC Cost Recovery Indonesia ketika dibandingkan dengan PSC R/C Malaysia, Konsesi Thailand dan PSC Vietnam