L Latar belakang: Tingginya prevalensi maloklusi menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan perawatan ortodonti termasuk piranti ortodonti lepasan. Pemakaian piranti tersebut didalam mulut menambah tempat perlekatan bagi mikroorganisme termasuk Candida albicans yang dapat menyebabkan munculnya cheilitis angularis. Tujuan: Mengetahui gambaran cheilitis angularis pada pasien pengguna piranti ortodonti lepasan di RSGM-P FKG Universitas Trisakti. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Tiga puluh empat anak yang memenuhi kriteria inklusi yang sedang menjalani perawatan piranti ortodonti lepasan di RSGM-P FKG Universitas Trisakti diikutsertakan dalam penelitian ini. Sampel diperoleh dengan consecutive sampling pada bulan September – November 2016. Dilakukan pemeriksaan klinis cheilitis angularis pada sudut mulut sampel, dilanjutkan dengan pemeriksaan OHI-S, kebiasaan pasien menjilat bibir, dan rutinitas membersihkan piranti ortodontinya dicatat. Kemudian, dilakukan pewarnaan periodic acid-Schiff (PAS) pada spesimen dari sudut mulut, yang diperoleh dengan cara oral mycological smear untuk 17 sampel periode 16 Oktober – 30 November 2016. Hasil penelitian berupa prevalensi dan dibuat tabel distribusi. Hasil: Satu dari 34 subjek (2,9%) menderita cheilitis angularis, merupakan anak perempuan berusia 9 tahun, skor OHI-Snya sedang, memiliki kebiasaan menjilat bibir, dan tidak rutin membersihkan pirantinya. Hifa Candida ditemukan pada sampel ini. Kesimpulan: Ditemukan gambaran cheilitis angularis pada pasien pengguna piranti ortodonti lepasan.