Pengaruh ekstrak cinnamon (Cinnamomum burmannii) dalam menghambat pertumbuhan candida albicans (Laporan penelitian)
I Indonesia memiliki berbagai macam jenis tanaman sehingga membuat masyarakat memanfaatkannya untuk bahan pengobatan herbal. Cinnamon (Cinnamomum burmannii) merupakan tanaman kulit kayu manis yang banyak terdapat di Asia tenggara salah satunya di Indonesia. Tanaman ini mempunyai komponen bioaktif cinamaldehyde yang berfungsi sebagai antijamur. Dalam rongga mulut terdapat berbagai macam mikroorganisme seperti Candida albicans. Jamur ini merupakan flora normal dalam mulut tetapi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan oral candidiasis. Untuk menghambat pertumbuhan jamur tersebut diperlukan suatu bahan yang dapat digunakan. Penelitian ini untuk mengetahui peran dari ekstrak cinnamon dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans dengan cara mengukur diameter zona hambatnya. Metode yang digunakan yaitu MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dengan cara membiakkan Candida albicans pada media agar Saboraud dextrose yang berisi ekstrak. Konsentrasi ekstrak cinnamon yang digunakan 2,5%, 5%, dan 10%, aquades, chlorhexidine dan tetrasiklin. Aquades digunakan sebagai kontrol sedangkan chlorhexidine dan tetrasiklin digunakan sebagai bahan pembanding. Pada ekstrak cinnamon dengan konsentrasi 2,5% diameter zona hambatnya adalah 19,8 mm, ekstrak cinnamon 5% 24,5 mm dan ekstrak cinnamon 10% 27,5 mm. Pada chlorhexidine 22 mm dan tetrasiklin 27,9 mm. Pertambahan konsentrasi ekstrak cinnamon yang digunakan akan meningkatkan besar diameter zona hambat. Zona hambat yang dihasilkan oleh konsentrasi ekstrak cinnamon 5% lebih besar dibandingkan dengan chlorhexidine dan konsentrasi ekstrak cinnamon 10% setara dengan tetrasiklin.
I Indonesia has many kinds of plants that used by the people as herbal medicine ingredients. Cinnamon (Cinnamon burmanni) is a kind of cinnamon bark that are widely available in South East Asia including Indonesia. This kind of plant have cinamaldehyde bioactive components that is functioned as an anti-fungal. In the mouth, there is a wide variety of microorganisms such as Candida albicans. This fungus is a normal flora of the mouth but the excessive amounts can lead to oral candidiasis. There are required a material that can be used to inhibit the growth of fungus. This study was aimed to examine the role of cinnamon extract in inhibiting the growth of Candida albicans by measuring the diameter of the inhibitory zone . The method used is the MIC (Minimum Ihibitory Concentration) by means of culturing Candida albicans on Saboraud dextrose in a medium containing the extract . The concentration used were cinnamon extract 2.5 % , 5 % , and 10 % , aquades, chlorhexidine and tetracycline . Aquades was used as control while chlorhexidine and tetrasklin used as comparative material. At cinnamon extract with a concentration of 2.5% inhibitory zone diameter is 19.8 mm, cinnamon extract 5% cinnamon extract 24.5 mm and 27.5 mm 10%. At 22 mm chlorhexidine and tetracycline 27.9 mm. Increase the concentration of cinnamon extract were used, the bigger inhibition zone diameter. Inhibition zone produced by cinnamon extract concentration of 5% greater than chlohexidine and 10% cinnamon extract equivalent to tetracycline. Furthermore, the result was significantly changing when it was tested by ANOVA test (p<0,05). The result shows that cinnamon extract has the ability to inhibit the growth of Candida albicans.