S Setelah suatu kegiatan pemboran sumur minyak dan gas bumi mencapai kedalaman tertentu, maka sumur tersebut perlu dipasang pipa selubung atau casing, begitu juga dengan perlunya pemasangan tubing sebagai tempat mengalirnya fluida produksi dari reservoir ke permukaan. Untuk mendesain casing dan tubing yang akan dipakai, harus melalui perencanaan yang matang dan mempertimbangkan berbagai kondisi yang ada di dalam suatu sumur. Dalam mendesain suatu casing ada beberapa tahap yang harus ditempuh. Tahap pertama adalah menentukan titik kedalaman casing, dan setelah itu dapat dilanjutkan dengan membuat perencanaan casing dan tubing dengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta aspek keamanan bagi suatu kegiatan pengeboran, karena casing dan tubing tersebut harus sanggup menerima batasan beban yang ditimbulkan oleh suatu sumur. Pada sumur X ini dilakukan perencanaan casing produksi dan tubing dengan adanya pengaruh kandungan sour gas yang terdapat di dalam sumur X, dengan tetap menganalisa gaya-gaya utama yang bekerja pada casing dan tubing, seperti gaya collapse, burst, dan tension, serta dapat memilih casing produksi dan tubing yang sesuai pada kondisi sumur yang memiliki kondisi normal dan juga pada sumur yang memiliki kandungan sour gas. Dari hasil perencanaan casing produksi dan tubing pada sumur X ini, didapat bahwa penggunaan casing produksi dan tubing tersebut sudah optimal, memenuhi aspek keamanan, dan memenuhi kondisi yang sesuai untuk digunakan pada sumur X ini yang mengandung sour gas di dalamnya.