Analisis pengaruh fluida komplesi kalium bromida (KBr) terhadap core sandstone
T Tujuan dilakukannya penelitian tugas akhir dengan judul “Analisis Pengaruh Fluida komplesi Kalium Bromida (KBr) Terhadap Core Sandstone†di laboratorium analisa batuan reservoir Universitas Trisakti ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi fluida komplesi KBr yang paling sesuai untuk batuan sandstone. Untuk mendapatkan konsentrasi KBr yang sesuai, dilakukan penelitian terhadap dua jenis sampel batuan sandstone, yaitu sampel A dan sampel B, sedangkan konsentrasi fluida KBr yang digunakan bervariasi dengan konsentrasi 15.000 ppm, 20.000 ppm, 25.000 ppm, 30.000 ppm. Dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari fluida komplesi sebelum dan sesudah dijenuhkan dan akan dilihat penaruhnya terhadap porositas, permeabilitas absolut dan permeabilitas effektif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kenaikan porositas pada sampel A dari 21.97% (dijenuhi NaCl) menjadi 22.07% setelah dijenuhi dengan KBr konsentrasi 15.000 ppm dan 22.4 % setelah dijenuhi dengan KBr 20.000 ppm. Sedangkan untuk sampel B terjadi kenaikan porositas dari 19.22% (dijenuhi NaCl) menjadi 19.38% setelah dijenuhi KBr berkonsentrasi 25.000 ppm dan 19.60% setelah dijenuhi dengan KBr 30.000 ppm. Dalam penelitian permeabilitas absolut, pada sampel A diperoleh kenaikan dari 15.93 mD (dijenuhi NaCl) menjadi 16.50 mD setelah dijenuhi dengan KBr konsentrasi 15.000 ppm dan 16.52 mD setelah dijenuhi dengan KBr 20.000 ppm. Sedangkan untuk sampel B terjadi kenaikan permeabilitas absolut dari 14.97 mD (dijenuhi NaCl) menjadi 16.70 mD setelah dijenuhi KBr berkonsentrasi 25.000 ppm dan 16.99 mD setelah dijenuhi dengan KBr 30.000 ppm. Dalam pengukuran permeabilitas efektif pada Swc terjadi kenaikan pada sampel A dari 12.68 mD (dijenuhi NaCl) menjadi 12.92 mD setelah dijenuhi dengan KBr konsentrasi 15.000 ppm dan 12.96 mD setelah dijenuhi dengan KBr 20.000 ppm. Sedangkan pada sampel B permeabilitas efektif pada mengalami kenaikan dari 12.24 mD (dijenuhi NaCl) menjadi 12.56 mD setelah dijenuhi KBr berkonsentrasi 25.000 ppm dan 12.65 mD setelah dijenuhi dengan KBr 30.000 ppm. Dalam pengukuran permeabilitas efektif pada Sor terjadi kenaikan pada sampel A dari 15.55 mD (dijenuhi NaCl) menjadi 15.62 mD setelah dijenuhi dengan KBr konsentrasi 15.000 ppm dan 15.85 mD untuk Sor setelah dijenuhi dengan KBr 20.000 ppm. Sedangkan pada sampel B terjadi kenaikan permeabilitas efektif dari 13.85 mD (dijenuhi NaCl) menjadi 13.93 mD setelah dijenuhi KBr berkonsentrasi 25.000 ppm dan 14.17 mD setelah dijenuhi dengan KBr 30.000 ppm. Dari penelitian yang dilakukan didapat kesimpulan bahwa kenaikan konsentrasi KBr sebagai fluida injeksi menyebabkan kenaikan porositas, permeabilitas absolut dan permeabilitas efektif untuk sample A dan B dimana konsentrasi fluida injeksi pada sample A adalah 15.000 ppm dan 20.000 ppm; sementara fluida injeksi untuk sample B adalah 25.000 ppm dan 30.000 ppm.
T The aim of this thesis research is to get the most suitable of KBr concentration completion fluid for the sandstone core. To obtain the suitable concentration of KBr, a study of two sandstone core A and B sampel is required, while the concentration of KBr used in this experiment varies from 15.000 ppm, 20.000 ppm, 25.000 ppm, and 30.000 ppm. This experiment is required to determine before and after saturated effect of KBr fluid from each consentration to seen the effect towards porosity, absolute permeability and effective permeability. Based on the results obtained the increase of porosity for sample A from 21.97% (NaCl saturated) to 22.07% after saturated with KBr 15.000 ppm and 22.4% after saturated with KBr 20.000 ppm. While for the sample B the porosity was increase from 19.22% (NaCl saturated) to 19.38% after saturated with KBr 25.000 ppm and 19.60% after saturated with KBr 30.000 ppm. In absolute permeability studies, the sample A was increase from15.93 mD (NaCl saturated) to 16.50 mD after saturated with KBr 15.000 ppm and 16.52 mD after saturated with KBr 20.000 ppm. while for the sample B the absolute permeability was increase from 14.97 mD (NaCl saturated) to 16.70 mD after saturated with KBr 25.000 ppm and 16.99 mD after saturated with KBr 30.000 ppm. In the measurement of effective permeability at Swc was increase in sample A from 12.68 mD (NaCl saturated) to 12.92 mD after saturated with KBr 15.000 ppm and 12.96 mD after saturated with KBr 20.000 ppm. While the effective permeability for the sample B was increase from 12.24 mD (NaCl saturated) to 12.56 mD after saturated KBr 25.000 ppm and 12.65 mD after saturated with KBr 30.000 ppm. In the measurement of effective permeability at Sor was increase in sample A from 15.55 mD (NaCl saturated) to 15.62 mD after saturated with KBr 15.000 ppm and 15.85 mD after saturated with KBr 20.000 ppm. While the effective permeability for the sample B was increase from 13.85 mD (NaCl saturated) to 13.93 mD after saturated KBr 25.000 ppm and 14.17 mD after saturated with KBr 30.000 ppm. From this research concluded that the increase of the KBr concentration as fluid injection causes the increase of porosity, absolute permeability and effective permeability for samples A and B where the concentration of fluid injection of the sample A was 15.000 ppm and 20.000 ppm; while the injection fluid to sample B was 25.000 ppm and 30.000 ppm.