DETAIL KOLEKSI

Studi laboratorium pengaruh temperatur tinggi thd beberapa konsentrasi salinitas pada proses demulfikasi minyak bumi


Oleh : Denny Aditya Rachman

Info Katalog

Nomor Panggil : 1316/TP/2012

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Samsol, S.T, M.T

Pembimbing 2 : Havidh Pramadika, S.T. M.T

Subyek : Drilling

Kata Kunci : salinity, emulsion, crude oil

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STP_071001900115_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_STP_071001900115_Pengesahan.pdf
3. 2020_TA_STP_071001900115_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TA_STP_071001900115_Bab-2_Tinjauan-Umum.pdf
5. 2020_TA_STP_071001900115_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2020_TA_STP_071001900115_Bab-4_Hasil-Pengamatan.pdf
7. 2020_TA_STP_071001900115_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_STP_071001900115_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2020_TA_STP_071001900115_Lampiran.pdf

D alam proses pengeboran dan servis sumur minyak, larutan KCl dan NaCldigunakan untuk memberikan tekanan hidrostatik ke dalam perut bumi. Larutanbrine diproduksi secara tidak sengaja ke surface facility ketika proses pengangkatanminyak dilakukan dan menginduksi ketebalan emulsi minyak-air di separationtank. Emulsi tersebut harus dipecah menjadi fase minyak dan air agar tidakmengganggu proses pengolahan minyak di unit refinery. Stabilitas emulsidipengaruhi oleh pH, salinitas, temperatur serta konsentrasi kandungan asphaltene,resin, dan wax.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas padaproses demulsifikasi minyak-air. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikansalinitas sebesar 5%, 15%, 25%, dan 35% dalam sampel emulsi minyak-air 100 mldengan rasio minyak dan air 1:1. Demulsifikasi sampel emulsi menggunakanmetode presipitasi selama 120 menit dengan pencatatan volume % minyak terpisahsetiap 20 menit, pada suhu 30°C dan 110°C. Semakin tinggi suhu yang diberikanemulsi pada minyak mentah semakin tidak stabil. Hasil akhir pengamatan selama120 menit menyatakan bahwa proses pemisahan emulsi yang mengandung salinitasNaCl lebih sulit dari pada pengaruh salinitas KCl.

I n the process of drilling and servicing oil wells, KCl and NaCl used to providehydrostatic pressure into the bowels of the earth. Brine solution is producedaccidentally to the surface facility when the oil lifting process is carried out andinduces the thickness of the oil-water emulsion in the separation tank. Emulsionsmust be broken down into oil and water phases so that they do not interact with theoil treatment process in the refinery unit. Emulsion stability is influenced by pH,salinity, temperature and concentration of asphaltene, resin and wax. The purposeof this study was to determine the effect of salinity on the oil-water demulsificationprocess. This research was conducted by varying the salinity of 5%, 15%, 25%, and35% in a 100 ml oil-water emulsion sample with a ratio of 1: 1 oil and water.Demulsification of the emulsion sample using the precipitation method for 120minutes by recording the% of oil volume separate every 20 minutes, at temperaturesof 30 ° C and 110 ° C. The higher the temperature given, the more stable theemulsion in crude oil. From the final result after 120 minutes of pricipitation shownthat emulsion separation process which influenced by NaCl salinity is more difficultthan the effect of KCl salinity.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?