Analisis pengaruh pendapatan asli daerah (pad), dana alokasi umum (dau), dan kinerja keuangan terhadap alokasi belanja modal daerah
S ebagai bentuk pelaksanaan otonomi daerah, pemerintahan daerah memiliki hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam perkembangannya, pemerintah pusat menilai bahwa pelaksanaan otonomi daerah masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kualitas belanja APBD yang masih rendah, dimana pemerintah daerah cenderung menggunakan anggaran belanja yang ada untuk kegiatan operasional dan bukan kegiatan produktif yang dapat membangun perekonomian daerah tersebut. Anggaran yang digunakan untuk pembangunan dalam APBD tercermin dalam anggaran Belanja Modal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Kinerja Keuangan yang diukur dengan Derajat Desentralisasi dan Rasio Ketergantungan Keuangan terhadap alokasi Belanja Modal daerah. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yakni mengolah data sekunder yang berasal dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dalam Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah (LKPD) yang diperoleh dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan Ringkasan Realisasi APBD yang diolah oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan. Data yang digunakan terdiri dari 34 provinsi di Indonesia selama tahun 2015 sampai dengan 2017. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis data yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) PAD memiliki pengaruh terhadap alokasi Belanja Modal daerah; (2) DAU memiliki pengaruh terhadap alokasi Belanja Modal daerah; (3) Kinerja Keuangan yang diukur dengan Derajat Desentralisasi dan Rasio Ketergantungan Keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap alokasi Belanja Modal daerah; dan (4) Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah sebesar 0,868630, yang berarti kemampuan dari seluruh variabel independen dalam menjelaskan variasi dari variabel dependen sebesar 86,86% sedangkan sisanya sebesar 13,14% dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian ini.
A s a form of the implementation of regional autonomy, the regional government has the right, authority, and obligation to regulate and manage the affairs of the government and the interests of the local people themselves in the system of Republic of Indonesia. In its development, the central government considered that the implementation of regional autonomy was still not as expected. This can be seen from the low quality of the Local Government Budget, where local governments tend to use the existing budget for operational activities and not productive activities that can build the region's economy. The budget used for development in the Local Government Budget is reflected in the Capital Expenditure budgeting. This research aims to look at the effect of Region Own Source Revenue, General Allocation Funds, and Government Financial Performance as measured by the Degree of Decentralization and the Financial Dependency Ratio on the Capital Expenditures Budgeting. This research was conducted with a qualitative approach, that processing secondary data derived from the Statement of Budget Realization in the Financial Reports of Local Government obtained from the examination results of the Audit Board of Indonesia and Summary of the Local Government Budget realization processed by the Directorate General of Fiscal Balance of Ministry of Finance. The data used consists of 34 provinces in Indonesia during 2015 to 2017. Based on the results of testing and data analysis conducted, the following results were obtained: (1) Region Own Source Revenue had an influence on the allocation of regional capital expenditures; (2) General Allocation Funds has an influence on the allocation of regional capital expenditures; (3) Financial Performance as measured by the Degree of Decentralization and the Financial Dependency Ratio has no effect on the allocation of regional capital expenditures; and (4) The coefficient of determination in this research is 0.868630, which means the ability of all independent variabels in explaining the variation of the dependent variabel is 86.86% while the remaining 13.14% is explained by other independent variabels that are not included in this research model.