Usulan intervensi ergonomi untuk mengurangi beban kerja mental pilot dalam operasional
P ekerjaan pilot merupakan pekerjaan yang menuntut konsentrasi, kemampuan pengambilan keputusan dan kecermatan yang cukup besar karena menyangkut keselamatan penerbangan dan penumpang. Kondisi pekerjaan seperti ini dapat menimbulkan beban kerja mental yang cukup berat bagi pilot tersebut.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat beban kerja mental dari pilot PT. Citilink Indonesia, , mengidentifikasi korelasi beban kerja dengan variabel usia, jenis kelamin, jam terbang, jabatan, dan jenis pesawat, serta memberikan usulan intervensi ergonomi terhadap untuk mengurangi beban kerja mental yang dirasakan pilot. Pengukuran beban kerja mental dilakukan terhadap 45 responden pilot dengan menggunakan metode National Aeronautic & Space Agency Task Load Index (NASA – TLX) dan Rating Scale Mental Effort (RSME). Hasil dari pengukuran beban kerja mental adalah 71,88 untuk NASA - TLX dan termasuk golongan beban kerja mental tinggi, sedangkan RSME mendapatkan nilai sebesar 127,11 dan termasuk golongan usaha yang ekstrim. Pengujian korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan beban kerja mental dengan variabel yang ada. Hasil dari korelasi adalah hubungan antara variable dengan WWL menunjukan hasil positif 0,474 untuk usia, 0,491 untuk jam terbang, 0,491 untuk jam terbang, terbang 0,609 untuk jabatan dan 0,473 untuk jenis pesawat. Hubungan negatif ada pada variabel jenis kelamin yaitu 0,018. Hubungan antara variable dengan RSME menunjukan hasil positif yaitu sebesar 0,595 untuk usia, 0,428 untuk jam terbang, 0,408 untuk jabatan dan 0,384 untuk jenis pesawat Hubungan negatif WWL terjadi pada variabel jenis kelamin dengan nilai 0,093. Berdasarkan hasil diatas maka diusulkan membuat penyesuian penjadwalan penerbangan serta penentuan rute dan mengadakan atau memasukan tes untuk kondisi mental pilot kedalam tes kelayakan terbang yang wajib dilakukan oleh pilot setiap 6 bulan sekali.
P T Citilink Indonesia pilots have huge demands and responsibilities in their duties, so that they often have a heavy workload. The purpose of this study was to identify the level of workload of pilots, to identify the correlation of workload with variables of age, gender, flight hours, position and type of aircraft and to propose ergonomic interventions on existing mental workloads. Measurement of mental workload was carried out on 45 respondents using the National Aeronautic & Space Agency Task Load Index (NASA - TLX) and Mental Effort Rating Scale (RSME). The results of the measurement of mental workloads were 71.88 for NASA - TLX and included in the group of high mental workloads, while RSME scored a value of 127.11 and included in the extreme business class. Correlation testing is performed to determine the relationship of mental workload with existing variables. The results of the correlation are the relationship between variables with WWL shows a positive result of 0.474 for age, 0.491 for flight hours, 0.491 for flight hours, flight 0.609 for position and 0.473 for aircraft types. The negative relationship is in the gender variable that is 0.018. The relationship between variables with RSME showed positive results in the amount of 0.595 for age, 0.428 for flight hours, 0.408 for position and 0.384 for aircraft type WWL negative relationship occurred in the gender variable with a value of 0.093. Based on the above results, it is proposed to make flight scheduling adjustments and determine routes and conduct or enter tests for the pilot's mental condition into the flight eligibility tests that must be conducted by pilots every 6 months.