D aerah penelitian termasuk ke dalam Cekungan Jawa Barat Utara, tepatnya pada Formasi Parigi dan Cibulakan Atas, Daerah Gunung Kromong, Cirebon, Jawa Barat. Analisis kandungan fosil Foraminifera dan analisis kalsimetri dilakukan untuk menganalisis biofasies dan lingkungan pengendapan batuan karbonat, mengetahui penyebaran biofasies, serta paleoekologi pada daerah penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis fosil residu (picking), petrografi (thin section), dan analisis kalsimetri; dengan jumlah perconto residu (picking) sebanyak 23 (dua puluh tiga) perconto, perconto pertografi (thin section) sebanyak 74 (tujuh puluh empat) perconto, dan analisis kalsimetri sebanyak 18 (delapan belas) perconto. Penelitian ini terletak pada Formasi Parigi yang berumur N17- N20 berdasarkan hasil analisis Foraminifera plangtonik, dan Tg-Th berdasarkan analisis Foraminifera bentonik besar; dan Formasi Cibulakan Atas yang berumur N7-N16 yang berdasarkan hasil analisis Foraminifera plangtonik dan Te5-Tg yang berdasarkan hasil analisis Foraminifera bentonik besar. Biofasies batuan karbonat pada Formasi Parigi dan Cibulakan Atas terbagi atas 7 (tujuh) biofasies, yaitu (1) Biofasies Large Foraminifera, (2) Biofasies Large Foraminifera-skeletal, (3) Biofasies Foraminiferal – red Algae, (4) Biofasies Foraminiferal-coral, (5) Biofasies Skeletal-coral, (6) Biofasies Planktic Foraminiferalskeletal, dan (7) Biofasies Planktic Foraminiferal. Terdapat 3 (tiga) lingkungan pengendapan pada daerah penelitian, yaitu (1) Lingkungan pengendapan Inner Shelf, (2) Lingkungan pengendapan Middle Shelf, dan (3) Lingkungan pengendapan Outer Shelf. Berdasarkan hasil analisis kalsimetri, Formasi yang diteliti mempunyai kadar karbonat marl-clay sampai marly clay, sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan pengendapan pada daerah penelitian berada di bawah CCD (Carbonate Compensation Depth). Paleoekologi daerah penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut, dari 2 (dua) sumur pada umur N7-N16 dan Te5-Tg dapat disimpulkan akhir dari perubahan ekologi daerah di bagian selatan hingga baratlaut adalah semakin dangkal, yaitu middle shelf hingga inner shelf. Kemudian pada umur N17-20 dan Tg-Th terlihat adanya perubahan ekologi daerah di bagian selatan hingga timurlaut dangkal, yaitu middle shelf hingga inner shelf. Jadi, dapat disimpulkan lingkungan pengendapan pada daerah penelitian dari umur tertua hingga termuda mempunyai lingkungan pengendapan yang semakin dangkal.