DETAIL KOLEKSI

Analisis struktural dalam penentuan migrasi hidrokarbon pada daeah Timur Nad dengan metode seismik


Oleh : Francois A.K.Soebekthy

Info Katalog

Nomor Panggil : 706/TG/2016

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Agus Guntoro

Subyek : Seismic Prospecting - Petroleum

Kata Kunci : Cekungan, Seismik

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TG_07202019_BAB-II.pdf
2. 2016_TA_TG_07202019_BAB-IV.pdf
3. 2016_TA_TG_07202019_BAB-III.pdf
4. 2016_TA_TG_07202019_BAB-V.pdf
5. 2016_TA_TG_07202019_BAB-VI.pdf
6. Daftar-Pustaka.pdf
7. 2016_TA_TG_07202019_BAB-I.pdf 6

D aerah penelitian berada pada daerah timur dari NAD yang merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Utara. Cekungan Sumatera Utara terletak diantara Sunda Shelf dibagian timurlaut dan rangkaian Pegunungan Bukit Barisan dibagian baratdaya. Aktivitas tektonik di cekungan Sumatra Utara berlangsung pada akhir Pra – Tersier sampai awal Tersier. Selama masa Tersier, aktivitas tektonik dibagi menjadi tiga, yaitu; Pra – Miosen dan Miosen sampai Miosen Akhir. Tektonik pada kala Pra – Miosen menghasilkan pola sruktur N – S, yang dikenal sebagai ‘ zona patahan 98’, yang terletak pada longitude 98 yang mempunyai arah N – S. Sedangkan pada kala Miosen sampai Miosen Akhir, arah umum struktur adalah NW – SE, yang berhubungan dengan pengangkatan Bukit Barisan. Secara tektonostratigrafi, daerah Cekungan Sumatera Utara dapat dibagi kedalam tiga (3) fase; 1). Fase syn-rift awal, 2). Fase syn-rift akhir, dan 3) fase syn-inversi. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan metoda interpretasi seismik, selain dengan interpretasi penulis juga melakukan korelasi dari sumur, untuk mengetahui penyebaran dari tiap – tiap formasi secara lateral. Dari hasil interpretasi, didapatkan lima (5) peta struktur waktu dan empat (4) peta isochrone, dimana dari kedua macam peta tersebut didapatkan ketebalan dan daerah tinggian dan rendahan pada daerah penelitian, yang akan membantu dalam penentuan arah migrasi hidrokarbon. Pada daerah penelitian, yang menjadi batuan induk adalah formasi Bampo, formasi Baong bagian bawah dan formasi Belumai, dengan tipe kerogen adalah tipe III. Pada daerah penelitian, batupasir dari formasi Baong mempunyai porositas yang bagus sebagai batuan reservoir. Dimana dari hasil analisa, kemungkinan hidrokarbon akan bermigrasi dari daerah rendahan dibagian timur kebagian tengah dari daerah penelitian yang dibatasi oleh sesar-sesar yang terbentuk, yang kemungkinan berperan sebagai perangkap.

S tudy area taken palce in eastern part of NAD, which is part of the North Sumatra Basin. North Sumatra Basin is located in between Sunda Shelf in the northeast and Bukit Barisan Mountain in the northwest. Tectonic activity during the Pre-Tertiary was very pronounced as compared to Tertiary time. Volcanism concident with intrusive activity was also present in relevancy to the tectonic activity and commonly produced acid intrusive such as granodiorite and granite. During the Tertiary the tectonics activities are basically differentiated into Pre-Miocene and Miocene to Post Miocene. The Pre- Miocene tectonics mainly produced the N-S Structural pattern. The dominant fault zone is the so-called "98 fault zone" located around Longitude 980 and trending in an N-S direction. The Miocene and Post Miocene structural pattern is mainly NW-SE orientation relevant to Bukit Barisan uplift. Tectostratigraphycally, North Sumatra Basin can be devided into three (3) stage; 1). Early Syn-Rift Phase, 2). Late Syn-Rift Phase, 3). Syn- Inversion Regime. In the making of the final thesis, writter used seismic interpretation method, writter also conducted wells correlation to know the lateral spreading for each formation. The resolve of this interpretation is five (5) time structure map and four (4) isochrone map, which from those two kind of maps, the thickness and high area and low area can be predicted, which helpin determination the pattern of hydrocarbon migration. In this study area, Bampo, Baong and Belumai formation act as source rocks, with type III of kerogen. Sandstones of Baong formation has a good porosity as reservoir rock. The resolve of this analysis, the possibility of hydrocarbon migrated from high area in the east to the low area in the centre of study area, bounded by faults act as traps.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?