Kajian tingkat walkability dan kesesuaiannya terhadap preferensi pejalan kaki di kawasan pendidikan Grogol
B erjalan kaki merupakan moda transportasi utama dan mendasar bagi hampirsemua manusia. Berjalan kaki merupakan kegiatan yang semua orang hampirdapat melakukannya. Dengan permasalahan kemacetan dan keterbatasan lahanperkotaan, pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih besar kepadapejalan kaki dibanding kendaraan bermotor dalam mengurai permasalahantransportasi. Selain di area perkotaan, fasilitas pejalan kaki yang mumpuni jugaperlu diberikan pada wilayah pendidikan seperti universitas.metode penelitianmenggunakan Global Walkability Index, dengan teknik pengumpulan datamenggunakan kuisioner lalu menggunakan scoring untuk menentukan tingkatwalkability pada 5 koridor jalan (Jalan Dr Susilo I, Jalan Dr Susilo Raya, JalanKyai Tapa, Jalan Tawakal Raya, Jalan S. Parman), pada kuisioner juga terdapatpreferensi pejalan kaki. kemudian dilakukan analisis kesesuaian antara tingkatwalkability terhadap preferensi pejalan kaki.hasil penelitian menunjukan JalanTawakal Raya termasuk kategori not walkable dan Jalan Kyai Tapa memilikitingkat walkability paling tinggi sehingga masuk kedalam kategori highlywalkable, selebihnya termasuk kedalam kategori waiting to walk. pada preferensipejalan kaki didapati para responden yang merupakan mahasiswa banyak berjalankaki menuju tempat makan, frekuensi pejalan kaki tergolong sering, alasanberjalan kaki karena jarak tempuh tercepat untuk sampai tujuan, dan jarak tempuhberjalan kaki 100 - 300 meter.tingkat walkability pada 5 koridor jalan padakawasan pendidikan grogol termasuk kedalam kategori waiting to walk ataucukup baik, namun pada kesesuaiannya terhadap preferensi pejalan kaki terdapat 3jalan yang tidak sesuai yaitu Jalan Dr Susilo I, Jalan Kyai Tapa, dan JalanTawakal Raya ditinjau dari perbandingan frekuensi pejalan kaki dengan kategoriwalkability pada jalan tersebut.
W alking is the primary and fundamental mode of transportation for almost allhumans. It is an activity that nearly everyone can engage in. With the issues ofcongestion and limited urban land, the government needs to give greater attentionto pedestrians compared to motor vehicles in addressing transportation problems.In addition to urban areas, adequate pedestrian facilities also need to be providedin educational areas such as universities. The research method used is the GlobalWalkability Index, with data collection techniques using questionnaires and thenscoring to determine the level of walkability on five road corridors (Jalan Dr.Susilo I, Jalan Dr. Susilo Raya, Jalan Kyai Tapa, Jalan Tawakal Raya, Jalan S.Parman). The questionnaire also includes pedestrian preferences. Subsequently,an analysis was conducted to compare the walkability level with pedestrianpreferences. The research results showed that Jalan Tawakal Raya falls into thecategory of not walkable, and Jalan Kyai Tapa has the highest walkability level,categorizing it as highly walkable, while the others fall into the category ofwaiting to walk. Regarding pedestrian preferences, it was found that manyrespondents, who are students, walk to food places frequently. The reasons forwalking include the shortest distance to reach the destination, and the walkingdistance ranges from 100 to 300 meters. The walkability level on the five roadcorridors in the Grogol educational area falls into the category of waiting to walkor fairly good. However, in terms of suitability with pedestrian preferences, thereare three roads that do not match, namely Jalan Dr. Susilo I, Jalan Kyai Tapa, andJalan Tawakal Raya, considering the comparison of pedestrian frequency with thewalkability category on these roads.