DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan performansi mixed assembly line dengan pendekatan algoritma insertion dan swap yang memperhatikan operator di divisi audio PT. Sharp Electronics Indonesia


Oleh : Maryono

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Docki Saraswati

Subyek : Industrial engineering;Machinery in industry

Kata Kunci : improvement, suggestion, mixed assembly, line performance, swap algorithm, audio division

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_TI_06301071_Halaman-Judul.pdf 24
2. 2005_TA_TI_06301071_Bab-1.pdf
3. 2005_TA_TI_06301071_Bab-2.pdf
4. 2005_TA_TI_06301071_Bab-3.pdf
5. 2005_TA_TI_06301071_Bab-4.pdf
6. 2005_TA_TI_06301071_Bab-5.pdf
7. 2005_TA_TI_06301071_Bab-6.pdf
8. 2005_TA_TI_06301071_Bab-7.pdf
9. 2005_TA_TI_06301071_Daftar-Pustaka.pdf 2
10. 2005_TA_TI_06301071_Lampiran.pdf

S Sumber daya merupakan suatu faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk membuat produk. Dalam meningkatkan persaingan untuk rnerebut pangsa pasar maka perusahaan hams merencanak:an penggunaan smnber daya secara efisien. Salah satu sumber daya yang hams diperhatikan adalah tenaga kerja. Hal ini juga dirasakan di PT. Sharp Electronics Indonesia divisi audio. Pada divisi audio ini merupakan tempat perak.itan final untuk produk audio seperti HT CN Series, CD BA Series, WF Series, GX CD series, GX VCD Series, dan GX CD MP Series. Pada divisi audio terdapat 4 1ini perakitan finalyaitu lini perakitan final A. B, C, dan D. Lini perak:itan final A digunakan untuk merakit produk HT CN Series dan CD BA Series, Sedangkan untuk lini perak.itan B, C, dan D digunak:an untuk merakit WF Series, GX CD Series, GX VCD Series, dan GX VCD MPSeriesBerdasarkan hasil pengamatan dilakukan pada divisi audio terutama pada lini perakitan final C terjadi ketidakseimbangan sehingga menyebabkan sejumlah waktu idle yang tidak produktif Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan malra didapatkan suatu pendekatan yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan tesebut dengan menggunakan algoritma insertion dan swap. Algoritma insertion yang digunakan adalah untuk memindahkan elemen kerja tertentu dari suatu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain. Sedangkan algoritma svvap digunakan untuk menukar kedudukan operator dari suatu stasiun kerja dengan operator dari stasiun kerja yang lainnya.Algoritma insertion dan swap kemudian dikembangkan dan diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang ada di lini perakitan final C pada divisi audio PT. Sharp Electronics Indonesia. Perfonnansi lini perakitan final C saat ini dengan metode WAT mempunyai 31 jumlah stasiun kerja, kapasitas produksi 102 unit/jam , efisiensi lini sebesar68.28 %, balance delay sebesar 31.72 %, dan total waktu idle sebesar 296.96 detik.Sedangkan performansi lini perakitan final C usulan dengan menggunakan algoritma insertion dan swap mempunyai 22 jumlah stasiun kerja, kapasitas produksi sebesar 100 unit/jam, efisiensi lini sebesar 90.64 %, balance delay sebesar 9.36 %, dan total waktu idle sebesar 74.17 detik. Selain menggunakan algoritma insertion dan swap juga digunakan metode MALB untuk menyeimbangkan lini perakitan final C. Hasil performansi lini yang dihasilkan oleh metode MALB mempunyai kapasitas produksi sebesar l00 unit(jam, efisiensi lini sebesar 76.65 %, balance delay sebesar 23.35 %, dan waktu idle sebesar225.51 detik. Lini perakitan final C usulan yang terpilih adalah algoritma insertion dan swap k.a.rena mampu menillookatkan efisiensi lini sebesar 13.99 %, dan menurunkan balance delay sebesar 13.99 %,dan mengurangi total waktu idle sebesar 222.79 detik, serta mampu untuk memenuhi target produksi yang menargetkan 100 un•t!jam . Disamping itu, lini perakitan final C usulan juga mampu mengurangi jumlah stasiun kerja sebanyak 9 jmnlah stasiun kerja. Perbaikan yang terjadi setelah penerapan algoritrna insertion dan swap menunjukkan bahwa kedua algoritma tersebut culn1p efektif dalain memecahkan permasalahan yang ada. Setelah mendapatkan susunan 1ini baru perakitan final C, dilakukan launching produk untuk menentukan sequence produk yang dilaunching ke dalam lini perakitan. Jumlah iterasi launching hanya dilak:ukan sebanyak l0 kali untuk keempat jenis produk.

R Resources is a very important factor for a company to make a product. In increasing the way to get the market share a company must plan the use of resources efficiently. Workforce is one of the resources that must pay attention with. The same condition happen in PT. Sharp Electronics Indonesia Audio Division. Audio Product like HT CN Series, CD BA Series, WF Series, GX CD Series, GX VCD Series, and GX VCD MP Series is assembled for the final here. In Audio Division there are 4 fina.1 assembly line, that is final assembly line A, B, C, and D. Final Assembly line A used for assembling HT CN Series and CD BA Series Product, while for line assembly B, C, and D used for assembling WF Series, GX CD Series, GX VCD Series, and GX VCD MP Series product.The observation that has been done in the audio division showed that in finalassembly line C there is a not balance condition that make an idle time and therefore it \WS not a productive line. Based on the literature search that bas been done there are some approaches that can solve the problem using insertion and swap algorithm. Insertion algorithm which is used here is to move the certain work element from one work station to the other work station. Thus the swap algorithm used to change to operation position from one work station to another.Insertion and swap algoritlun then being applied to solve the problem in final assembly line C in audio division PT. Sharp Electronfos Indonesia Final assembly line C performance using WAT method has 31 work station, 102 unit/hour product capacity,68.28 % line efficiency, 31.72 % balance delay, and total idle time about 296.96 second. After the insertion and swap algorithm being applied in final assembly line C, it has 22 work station, 100 unit/hour product capacity, 90.64 % Jine efficiency, 9.36 % balance delay, and total idle time about 74.17 second. MALB method is also used beside the insertion and swap algorithm to balancing the final assembly Jine C. The result of lie performance from MALB method are 100 unit/hours capacity product, 76.65 % line efficiency, 23.35 % balance delay, and 225.5 l second in total idle time. Final assembly C, which is choose using insertion and swap algorithm cause it can increasing line efficiency13.99 %, and decreasing balance delay by 13.99 % also reduced idle time by 222.79 second, and also fulfill the production unit which is l00 unit/hour. Beside that, final assembly C can reduce the quantity of station work by 9 station. The improvement in applying the insertion and swap algorithm shows that the algorithm is effective enough to solve the problem. After the final assembly line C is being arranged, launching product is being applied to the assembly line to get the product sequence that must launched to the line assembly.The launching product that being done is 10 iteration for 4 product.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?