Hubungan antara kadar kolesterol dengan kejadian depresi pada usia 45-65 tahun
A Asia Tenggara memiliki prevalensi depresi tertinggi (27%). Prevalensi depresi di Indonesia didominansi oleh pra lansia (6,1%) dan lansia (6,5%). Depresi dipicu oleh stres berkelanjutan peran dari hormon kortisol yang merupakan hormon steroid yang prekursornya adalah kolesterol. Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan antara kadar kolesterol dengan kejadian depresi pada usia 45-65 tahun.METODEDesain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan metode sampling consecutive non random sampling pada pasien usia 45-65 tahun di Puskesmas Grogol Petamburan. Variabel bebas meliputi kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida yang didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium. Depresi sebagai variabel tergantung dinilai berdasarkan kuesioner PHQ-9. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square melalui SPSS. Apabila p<0,05 maka hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antar kedua variabel.HASILBerdasarkan 83 responden menunjukkan mayoritas responden usia 60-65 tahun (51,8%), berjenis kelamin perempuan (54,2%), kolesterol total tidak tinggi (57,8%), trigliserida tidak tinggi (66,3%), HDL tinggi (83,1%), dan LDL tinggi (68,7%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara usia (p=0,022), jenis kelamin (p=0,002), kadar kolesterol total (p=0,000), trigliserida (p=0,004), LDL (p=0,006) dengan kejadian depresi pada usia 45-65 tahun dan tidak terdapat hubungan antara kadar HDL dengan kejadian depresi pada usia 45-65 tahun (p=0,734).KESIMPULANTerdapat hubungan antara kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, usia, dan jenis kelamin dengan kejadian depresi pada usia 45-65 tahun dan tidak terdapat hubungan antara kadar HDL dengan kejadian depresi pada usia 45-65 tahun.
S Southeast Asia has the highest depression prevalence (27%). In Indonesia, depression is predominantly prevalent among pre-elderly (6,1%) and elderly (6,5%). Depression is triggered by sustained stress, with cortisol as a steroid hormone whose precursor is cholesterol playing a significant role. This study aims to determine in individuals aged 45-65 years.METHODS A cross sectional design employed consecutive non random sampling methods on patients aged 45-65 years at Grogol Petamburan Community Health Center. Independent variables include total cholesterol, HDL, LDL, and triglyceride levels obtained from laboratory test. Depression, the dependent variable, is assessed using the PHQ-9. Data analysis uses the chi square test through SPSS. If p<0,05, the results indicate a significant relationship between the two variables.RESULTS Based on 83 respondents, the majority were aged 60-65 years (51,8%), female (54,2%), with normal cholesterol (57,8%), non high triglycerides (66,3%), high HDL (83,1%), and high LDL (68,7%). The research results show a relationship between age (p=0,022), gender (p=0,002), total cholesterol (p=0,000), triglycerides (p=0,004), LDL (p=0,006) and the incidence of depression in indibiduals aged 45-65 years. However, there is no association between HDL levels and depression incidence in individuals aged 45-65 years (p=0,734)CONCLUSIONSThere is a relationship between total cholesterol, triglycerides, LDL, age and gender with depression incidence in individuals aged 45-65 years. However, there is no association between HDL levels and depression incidence in individuals aged 45-65 years.