Pengaruh waktu aerasi dan waktu stabilisasi pada pengolahan air limbah rumah pemotongan ayam (RPA) dengan menggunakan Granular Activated Sludge - Sequencing Batch Reactor (GAS-SBR) skala laboratorium
S Seiring dengan tingginya tingkat konsumsi daging ayam di masyarakat, maka mendorong adanya pertumbuhan usaha disektor hilir (pengolahan) yaitu usaha pemotongan ayam. Rumah Potong Ayam (RPA) merupakan usaha di bidang peternakan dalam pemotongan ayam hidup dan mengolah menjadi bagian-bagian ayam yang siap dikonsumsi. Penelitian ini dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan Granular Activated Sludge (GAS) didalam Sequencing Batch Reactor (SBR). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu aerasi dan waktu stabilisasi dalam menyisihkan COD, BOD, TSS dan Total Amonia dari air limbah artifisial dengan menyamakan karakteristik dari air limbah Rumah Pemotongan Ayam (RPA). Pembentukan GAS dikultur dengan mereaksikan lumpur aktif dengan pengadukan lambat 20 rpm selama 26 hari dan penambahan xanthan gum. SBR dengan total volume kerja 45 L dioperasikan dalam 5 tahapan, yaitu waktu pengisian 0,25 jam, waktu reaksi divariasikan 2 jam, 4 jam dan 6 jam, waktu pengendapan 0,25 jam, waktu pengosongan 0,25 jam dan waktu stabilisasi 4 jam dan 6 jam. Hasil menunjukkan bahwa penyisihan COD, BOD dan TSS tertinggi terjadi pada variasi waktu aerasi 2 jam dengan efisisensi penyisihan COD, BOD dan TSS secara berturut-turut sebesar 66,31%; 66,07%; dan 41,4%. Sedangkan penyisihan total amonia tertinggi terjadi pada variasi waktu aerasi 4 jam dengan efisiensi penyisihan sebesar 52,92%. Waktu stabilisasi untuk penyisihan COD, BOD dan TSS tertinggi terjadi pada variasi waktu 6 jam dengan efisisensi penyisihan COD, BOD dan TSS secara berturut-turut sebesar 62,32%;62,71%; dan 41,27%. Sedangkan penyisihan total amonia tertinggi terjadi pada variasi waktu stabilisasi 4 jam dengan efisiensi penyisihan sebesar 48,62%. Jika dibandingkan dengan baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 nilai COD dan BOD masih terlalu tinggi. Oleh sebab itu diperlukan penelitian tentang peningkatan waktu aerasi dan waktu stabilisasi GAS-SBR untuk meminimalkan konsentrasi pencemar.
T The high level of consumption of chicken meat in the community is driving the growth of the chicken slaughtering business. Chicken Slaughterhouse is a business in the field of animal husbandry in cutting live chickens and processing them into chicken parts that are ready for consumption.This research was conducted at a laboratory scale using Granular Activated Sludge (GAS) in the Sequencing Batch Reactor (SBR). The study was conducted to determine the effect of aeration time dan stabilization time in removing COD, BOD, TSS dan Total Ammonia from artificial wastewater with the characteristics of wastewater of Chicken Slaughterhouses. GAS formation was cultured by reacting activated sludge with a slow stirring of 20 rpm for 26 days dan the addition of xanthan gum. SBR with a total working volume of 45 L was operated in 5 stages, namely filling time 0.25 hours, reaction time varied 2 hours, 4 hours dan 6 hours, deposition time 0.25 hours, emptying time 0.25 hours dan stabilization time 4 hours dan 6 hours. The results showed that the highest decrease in COD, BOD dan TSS occurred in the variation of aeration time of 2 hours with the efficiency of decreasing COD, BOD dan TSS respectively by 66.31%; 66.07%; dan 41.4%. While the highest decrease in total ammonia occurred in aeration time variation of 4 hours with a reduction efficiency of 52.92%. The highest stabilization time for COD, BOD dan TSS reduction occurred at 6 hour variation with the efficiency of COD, BOD dan TSS reduction respectively 62.32%; 62.71%; dan 41.27%. While the highest decrease in total ammonia occurred in the 4 hour stabilization time variation with a reduction efficiency of 48.62%. When compared based on quality stdanards Minister of the Environment Regulation No. 5 of 2014 the value of COD dan BOD is still too high, therefore research is needed to increase the aeration time dan stabilization time of GAS-SBR to minimize the concentration of pollutants.