Uji kinerja biofilter aerobik bermedia sarang tawon dalam mengolah air limbah industri minyak kelapa sawit sebagai pengolahan lanjutan proses anaerobik
M Masuknya limbah industri ke perairan dapat menimbulkan gangguan terhadap lingkungan, khususnya bagi lingkungan perairan. Hal ini ditandai dengan turunnya nilai oksigen terlarut (DO) dalam air. PT. Perkebunan Nusantara VIII Kertajatya merupakan salah satu industri yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO/Crude palm oil) yang menghasilkan limbah dengan kandungan bahan organik tinggi, seperti COD 30.000 mg/ldan BOD 20.000-30.000 mg/l.Untuk mendegradasi bahan-bahan organik tersebut diperlukan pengolahan secara biologis. Salah satu caranya adalah pengolahan secara anaerob-aerob. Penelitian ini dititik beratkan pada pengolahan aerob sebagai pengolahan lanjutan yang bertujuan agar memenuhi standar baku mutu lampiran B No. 51/KEPMENLH/10/1995.Penelitian ini dilakukan untuk menguji kinerja reaktor aerob yang waktu tinggalnya divariasikan dalam menyisihkan bahan-bahan organik dengan parameter-parameter: COD, BOD, TSS, VSS, Minyak dan Lemak, NH4-N, dan Orthophosphat yang terkandung dalam air limbah industri minyak kelapa sawit, setelah sebelumnya melalui pengolahan secara anaerob. Dengan bariasi waktu tinggal maka dapat diketahui waktu tinggal yang paling efektif untuk menyisihkan kandungan bahan organik dalam limbah industri minyak kelapa sawit. Reaktor biofilter aerob ini terdiri dari 3 unit, yaitu unit influen yang juga merupakan unit sedimentasi pada pengolahan aerob, unit aerob, dan unit sedimentasi akhir. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu pembenihan/seeding, pengadaptasian/aklimatisasi, dan pengoperasian secara kontinyu.Pada pelaksanaan penelitian operasi kontinyu, waktu tinggal mula-mula adalah 1.6 hari. Kemudian dilanjutkan dengan variasi waktu tinggal selaam 2 hari dan 2,4 hari. Supalai udara (oksigen) ditambahkan melalui aerato dengan debit aliran 2,625 l/menit. Dari hasil penelitian diperoleh efisiensi penyisihan tertinggi yang dapat dicapai oleh reaktor biofilter aerob untuk masing-masiing parameter adalah sebagai berikut: COD 68,51%, 78,20%, 86,43%, BOD 90,21%, 91,45%, 95,47%, TSS 80,65%, 84,05%,86,04%, VSS 65,19%, 70,10%, 77,36%, Minyak dan Lemak 82,67%, 88,74%, 92,48%, NH4 –N 77,98%, 80,03%, 83,52% dan Orthophosphat 40,14%, 44,79%, 52,61%. Dari perhitungan kinetika, COD:Y =-0,3982x + 0,0505 (nilai n= 1,39680; K=0,3982), BOD: Y= -2,2617x + 0,0842 (nilai n = 0,71090; K = 2,2617), Minyak dan Lemak: Y= -1,4595x + 0,0426 (nilai n = 0,84150; K= 1,4595). Beban organik terkecil yang asuk terdapat pada waktu tinggal 2,4 hari, sebesar 0,4362 kg BOD/m3 hari dengan efisiensi penyisihan mencapai 95,35% dan 1,1426 kg/COD/m3 hari dengan efisiensi penyisihan mencapai 85,32%.Bila dibandingkkan dengan standar baku mutu lampiran B No. 51/KEPMENLH/10/1995 mengenai standar baku mutu utuk limbah industri minyak kelapa sawit maka secara umum untuk parameter seperti COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, efluen yang memenuhinya adalah waktu tinggal selama 2,4 hari. Waktu tinggal yang semakin panjang akan menyebabkan semakin lamanya waktu kontak air limbah industri dengan mikroorganisme yang melekat pada media, sehingga efisiensi penyisihannya juga akan semakin meningkat.