Hubungan body image dengan status gizi pada remaja
R Remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada usia remaja akan timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan secara fisik sehingga mereka mulai memperhatikan penampilan fisiknya. Persepsi body image membuat mereka melakukan banyak usaha untuk menjaga penampilan dan mendapatkan bentuk tubuh yang menurut mereka ideal sehingga banyak remaja yang tidak memperhatikan kaidah gizi sehingga menyebabkan masalah pada gizi mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis observasional dengan pendekatan potong silang (cross sectional). Penelitian dilakukan terhadap 101 orang remaja pada bulan September tahun 2019 di SMP Pelita II, Kota Jakarta Barat. Data antropometri diukur dengan timbangan digital dan microtoise staturmeter. Instrumen untuk mengukur body image menggunakan kuisioner citra tubuh. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan statistical product and service solutions (SPSS) versi IBM SPSS Statistic 22 for windows dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. Hasil penelitian menunjukan lebih banyak responden yang memiliki body image positif, dan hasil analisis chi-square menyatakan tidak adanya hubungan antara body image dengan status gizi pada remaja dengan p=0,337. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji analisis chi-square, didapatkan hasil tidak adanya hubungan antara body image dengan status gizi pada remaja di SMP Pelita II Jakarta Barat.
A Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. At the age of adolescence, a new element will arise, namely the awareness of personality and physical life so that they begin to pay attention to their physical appearance. Body image makes teenager make a lot of effort to maintain their appearance and get the ideal body shape so that many teenagers do not pay attention to the rules of nutrition, and causing problems to their nutrition. The method used in this research is observational analysis with a cross-sectional approach. This research was conducted on 101 teenagers in September 2019 at Pelita II Junior High School, West Jakarta. Anthropometric data is measured with digital scales and microtoise staturmeter. The instrument for measuring body image is using the body image questionnaire. The data obtained were analyzed using statistical product and service solutions (SPSS) version of IBM SPSS Statistic 22 for windows and the level of significance used is 0,05. The results showed that more respondents had positive body image and the results of the Chi-square analysis stated there was no relationship between body image and nutritional status in adolescence with p=0,337. Based on the results of the study using the chi-square analysis, showed there was no relationship between body image and nutritional status in adolescents in Pelita II Junior High School, West Jakarta