DETAIL KOLEKSI

Hubungan tingkat kecemasan dan asupan makan dengan status gizi pada lansia di Puskesmas desa Setia Mekar

1.5


Oleh : Bella Farhah Fajriana

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1555

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Nugroho Abikusno

Subyek : Nutrional status

Kata Kunci : anxiety level, food intake, nutritional status.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_SKD_03014029_Halaman-Judul.pdf
2. 2019_TA_SKD_03014029_Pengesahan.pdf
3. 2019_TA_SKD_03014029_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2019_TA_SKD_03014029_Bab-2_Tinjuan-Pustaka.pdf
5. 2019_TA_SKD_03014029_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf
6. 2019_TA_SKD_03014029_Bab-4_Metode-penelitian.pdf
7. 2019_TA_SKD_03014029_Bab-5_Hasil-penelitian.pdf
8. 2019_TA_SKD_03014029_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2019_TA_SKD_03014029_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2019_TA_SKD_03014029_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2019_TA_SKD_03014029_Lampiran.pdf

S Status gizi adalah suatu ukuran ataupun keadaan mengenai kondisi tubuh seseorang yang diakibatkan oleh keseimbangan antara zat gizi dengan kebutuhan. Prevalensi malnutrisi pada lansia telah mencapai proporsi yang signifikan yaitu sebesar 17-65%. Semakin bertambahnya usia mempengaruhi aspek kehidupan dan kesehatan mereka, antara lain perubahan-perubahan fisik, biologis, psikologis, sosial, dan munculnya penyakit degeneratif akibat proses penuaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat kecemasan dan asupan makan dengan status gizi pada lansia.METODEPenelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross — sectional. Pengambilan data tingkat kecemasan dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner Skala Hamilton Rating Scale for Anxiety, asupan makan menggunakan kuesioner Semi-Quantitative Food Frequency Quessionare (SQFFQ), dan status gizi dinilai dari mengukur berat badan dan tinggi badan.HASILDari 93 responden, sebanyak 78,3% responden berusia 6-70 tahun, 80,6% adalah perempuan, 77,4% responden memiliki tingkat kecemasan normal, responden dengan asupan makan baik 71%, dan responden dengan status gizi normal 40,9%. Hubungan antara tingkat kecemasan dengan status gizi memiliki nilai p = 0,193, sedangkan hubungan asupan makanan dengan status gizi memiliki nilai p = 0,345.KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat kecemasan dan asupan makan dengan status gizi pada lansia.

N Nutritional status (nutritional satus) is a measure or condition regarding the condition of a person's body caused by a balance between nutrients and needs. the prevalence of malnutrition in the elderly has reached a signi fi cant proportion of 17-65%. Increasing age affects aspects of their lives and health, including physical, biological, psychological, social, and the emergence of degenerative diseases due to the aging process. This study aims to determine the relationship between anxiety levels and food intake with nutritional status in the elderly.METHODSThis study was an observational analytic study with cross-sectional method. Anxiety level data was done by using the Hamilton Rating Scale for Anxiety Scale questionnaire, food intake using the Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ), and nutritional status assessed by measuring body weight and height.RESULT Among 93 respondents, there were 78,3% aged 60-70 years, 80,6% were women, 77,4% respondents had a normal anxiety level, 71% had a good food intake, and 40,9% had a good nutritional status. The relationship between anxiety level and nutritional status was p = 0,193, while food intake and nutritional status was p = 0,345. CONCLUSION In this study, it was concluded that there was no relationship between anxiety level and food intake toward nutritional status in the elderly.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?