DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualitas dengan menggunakan Metode Six Sigma dan DMAIC pada proses produksi cup air mineral 240 ml di PT.Viva Packaging Industries

1.0


Oleh : Rita Supardi

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2010

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Nataya Charoonsri Rizani

Subyek : Six sigma (Quality control standard);Product - Quality control

Kata Kunci : quality improvement, six sigma, production process

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2010_TA_STI_06303222_Halaman-Judul.pdf
2. 2010_TA_STI_06303222_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2010_TA_STI_06303222_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2010_TA_STI_06303222_Bab-2_Teori-Dasar.pdf
5. 2010_TA_STI_06303222_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2010_TA_STI_06303222_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2010_TA_STI_06303222_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2010_TA_STI_06303222_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2010_TA_STI_06303222_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2010_TA_STI_06303222_Lampiran.pdf

P PT. VIVA PACKAGING INDUSTRIES yang berlokasi di J1. Pesing Poglar no. 88, Jakarta merupakan salah satu industri yang memproduksi pengemas berupa gelas plastik (cup) dengan ukuran 240 ml dengan berat 3.5 gr dan cup ukuran 200 ml dengan berat 3 gr. Dalam usaha peningkatan kualitas dan meminimalisasi produk cacat, maka PT. VIVA PACKAGING INDUSTRIES lebih mengoptimalkan proses di dalam perusahaan dengan mengadakan perbaikan kualitas secara terus-menerus sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dengan berupaya menerapkan metode Six Sigma. Penerapan metode Six Sigma terdiri dari beberapa tahap yaitu pendefinisian (Define), Pengukuran (Measure). Analisa (Analyze), Perbaikan (Improve) dan control (Control). Tahap define merupakan tahap pendefinisian masalah dimana persentase cacat pada produk cup air mineral 240m1 sebesar ±18%. Tahap measure merupakan tahap penentuan CTQ dimana terdapat lima jenis cacat atribut, yaitu cacat bercak, cacat goresan, cacat benjolan, cacat kusam dan cacat penyok dengan dua cacat variable yaitu tinggi dan berat yang tidak sesuai spesifikasi. Jenis cacat bercak, cacat goresan dan cacat benjolan adalah jenis cacat yang paling dominan. Cacat variable tinggi memiliki nilai Cp dan Cpk sebesar 0.757 dengan PPM 24000,untuk variable berat memiliki nilai Cp dan Cpk sebesar 0.709 dengan PPM 34000. Dan untuk cacat atribut didapatkan nilai Cp 0.44;Cpk 0.297, DPMO 61900 dan tingkat sigma 3.04. Tahap analyze dilakukan untuk jenis cacat yang dominan berdasarkan diagram Pareto, yaitu cacat bercak, cacat goresan dan cacat benjolan. Tahap Analyze dilakukan dengan membuat diagram tulang ikan (fishbone) untuk mengidentifikasi dan menganalisa modus kegagalan potensial. Identifikasi dilakukan untuk menentukan penyebab kegagalan, efek yang ditimbulkan dan kontrol yang dilakukan untuk mendeteksi penyebab kegagalan. Setelah dilakukan tahap Analyze maka dilanjutkan tahap Improve, dengan membuat gerakan 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) sebagai usulan perbaikan. Diharapkan dengan usulan perbaikan ini dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan. Implementasi usulan perbaikan dilakukan pada tahap control sehingga terjadi peningkatan nilai Cp sebesar 0.51; Cpk 0.39, DPMO 40900 dan tingkat sigma sebesar 3.25 dengan penurunan jumlah persentase cacat menjadi 12.27%.

P PT. VIVA PACKAGING INDUSTRIES which is located on J1. Pesing Poglar no. 88, Jakarta is one of the industry that manufactures plastic packaging in the form of glass (cup) with 240 ml size with a weight of 3.5 gr and 200 ml cup size by weight is 3 gr. In an effort to increase product quality and minimize defects, PT. VIVA PACKAGING INDUSTRIES further optimize the process within the company to conduct quality improvement on an ongoing basis so that companies can increase productivity by working to implement Six Sigma methods. Application of Six Sigma methods consist of several stages are definition (Define), Measurement (Measure). Analysis (Analyze), Improvement (Improve) and control (Control). Phase define the problem definition phase in which the percentage of defects in the products of mineral water 240m1 cup of ± 18%. Measure step is the determination of CTQ stage where there are five types of defect attributes, namely defect spotting, scratches disability, disability lump, dull and deformed dent defect with two defects namely height and weight variables that do not meet specifications. Type of spotting defects, defective bumps scratches and defects are the most dominant type of defect. Defective high variable has a value of Cp and Cpk by 0.757 with 24.000 PPM, for variable weight has a value of Cp and Cpk by 0.709 with 34.000 PPM. And for the disabled attribute Cp values obtained 0.44; 0.297 Cpk, DPMO sigma levels 3.04.Tahap 61900dan conducted to analyze the dominant defect type based on the Pareto diagram, which is handicapped spots, scratches and defects defective bumps. Analyze phase done by creating a fishbone diagram (fishbone) to identify and analyze potential failure modes. Identification was done to determine the cause of failure, the effects and controls performed to detect the cause of failure. After the Analyze phase then followed the improve phase, by making a motion 5S (Seiri, Seiton, SEISO, Seiketsu, Shitsuke) as the proposed improvements. It is expected that with the proposed improvements would provide more value for the company. Implementation of the proposed improvements were made at this stage of control so that an increase in the value of Cp at 0.51, 0.39 Cpk, DPMO sigma levels of 40.900 and 3.25 with the decrease of the percentage of disability to be 12.27%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?