Analisis risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada proses produksi di PT. Surya Toto Indonesia Serpong, Tangerang.
P PT. Surya Toto Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1968 dan merupakan salah satu produsen produk perlengkapan saniter terbesar di asia Tenggara. Mengingat industri manufaktur dalam setiap tahapan produksinya memiliki risiko keselamatan dan kesehatan kerja maka dilakukan penelitian untuk menganalisis risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada proses produksi di perusahaan, khususnya area produksi PT. Surya Toto Indonesia yang memproduksi alat Fitting dan alat Saniter. Pengambilan sampel dilakukan pada 10 titik pengukuran terdiri dari 7 sampel paparan kebisingan dan 3 titik sampel paparan debu, dimana waktu pengukuran kebisingan dilakukan selama berjalannya aktivitas kerja (08.00-17.00). Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kebisingan ekuivalen (Leq 5 hari) dari 7 titik pengambilan sampel di PT. Surya Toto Indonesia, pada area kerja nilai Leq tertinggi 101,9 dB(A) yang terdapat di titik 2 (Forging), sedangkan pada titik 1 (Casting) sebesar 92,6 dB(A), sedangkan pada titik 3 (Polishing Belt) sebesar 91,7 dB(A), pada titik 4 (Polishing Buff) sebesar 89,6 dB(A). Dan hasil pengkuran sampel paparan debu di dapat hasil 3,354 mg/m3 pada titik 1 (Casting), sedangkan pada titik 2 (Forging) di dapat hasil 0.546 mg/m3, dan pada titik 3 (Polishing Belt) sebesar 0,498 mg/m3. Tingkat kebisingan di area kerja telah melewati baku mutu kebisingan lingkungan yang di tetapkan oleh pemerintah sebesar 85 dB(A). Sedangkan untuk Nilai Leq terendah adalah 58,3 dB(A) yang terjadi di titik 7 (Office) dan paparan debu di area pekerja tidak melewati baku mutu yaitu 10 mg/m3. Kondisi ini ditunjukkan bahwa kegiatan produksi di PT. Surya Toto Indonesia sudah melampaui baku mutu tingkat kebisingan pada lingkungan Kementrian Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2011 sebesar 80 dB(A) dan paparan debu yang tidak melewati baku mutu Kementrian Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2011 sebesar 10 mg/m3. Berdasarkan hasil identifikasi potensi bahaya dan risiko yang dialami pekerja pada proses produksi pembuatan alat Fitting dan alat Saniter di PT. Surya Toto Indonesia, didapatkan bahaya kerja yang terjadi adalah kebisingan dari aktifitas Forging, Polishing, dan Casting yang mengakibatkan gangguan pendengaran, aktifitas produksi lainnya mengakibatkan terjatuh dari ketinggian yang berakibat cidera, hingga terjepit alat yang mengakibatkan cacat tubuh/cidera. Dari hasil identifikasi potensi bahaya di area kerja dapat diamati faktor-faktor yang paling dominan berisiko terhadap gangguan kesehatan pekerja adalah paparan kebisingan. Hasil analisis perhitungan odds ratio paparan kebisingan terhadap keluhan sakit kepala sebesar (OR=2,44), sedangkan terhadap penyakit darah tinggi sebesar (OR=1,24), nilai odds ratio terhadap cepat lelah adalah (OR=2,21), nilai odds ratio terhadap gangguan pendengaran sebesar (OR=1,99). Dan hasil analisis perhitungan odds ratio paparan debu terhadap keluhan penyakit batuk sebesar (OR=1,46), Sedangkan nilai odds ratio terhadap keluhan sesak nafas sebesar (OR=1,37).
P PT. Surya Toto Indonesia was established in 1968 and becoming one of the largest sanitary ware products manufactures in Southeast Asia. Considering that the manufacturing industry has occupational health and safety risks in its production stage, so this research is conducted to analyze occupational health and safety in the production process, especially in the production area of PT. Surya Toto Indonesia which manufactures Plumbing and Sanitary ware. There was 10 sampling points that consists 7 noise exposure sampling points and 3 dust exposure sampling points, where noise measurement time was carried out during work activities (08.00-17.00). Based on the calculation of the equivalent noise level (Leq 5 days) from 7 sampling points at PT. Surya Toto Indonesia, the highest Leq in the working area is 101,9 dB(A) which is found out at point 2 (Forging), while at point 1 (Casting) is 92,6 dB(A), at point 3 (Polishing Belt) is 91,7 dB(A), and at point 4 (Polishing Buff) is 89,6 dB(A). And the result of dust exposure samples is 3,354 mg/m3 in the point 1 (Casting), while in the point 2 (Forging) is 0.546 mg/m3, and in the point 3 (Polishing Belt) is 0,498 mg/m3. The noise level in the work area has passed the environmental noise quality standard set by the government (85 dB (A)). While the lowest Leq is 58,3 dB(A) in the point 7 (Office) and the dust exposure did not passed the dust quality standard (10 mg/m3). This condition shows that production activity in PT. Surya Toto Indonesia has passed Ministry of Labor regulation No. 13 Year 2011 (80 dB(A)) about noise exposure quality standard in environment But did not passed Ministry of Labor regulation No. 13 Year 2011 (10 mg/m3) about dust exposure quality standard. Based on the identification of potential hazards and risks to the workers in the production process making plumbing and sanitary ware is Forging, Polishing, dan Casting that cause hearing loss, other production activities result in falling from a height which results in injury, to a pinched device that causes bodily disability / injury. From the result of potential hazards and risks in working area, the most dominant potential risk to workers health problems is noise exposure. Based on the odds ratio calculation analysis of noise exposure to headache complains is (OR=2,44), while to the high blood pressure is (OR=1,24), to the tired easily is (OR=2,21), the odds ratio of the hearing loss is (OR=1,99). And the result of odds ratio calculation analysis of dust exposure to cough is (OR=1,46), while odds ratio of breathless complains is (OR=1,37).