Pengkajian emisi dan spektrum kebisingan kereta api yang melintas di kota Yogyakarta dan Bandung
E Emisi kebisingan adalah nilai kebisingan keseluruhan pada saat kereta api melintas (Leq). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran emisi kebisingan pada saat kereta api melintas titik pengukuran, mengetahui emisi tingkat kebisingan berdasarkan kecepatan kereta api saat melintas di rel lintasan kereta api dan mengetahui spektrum frekwensi dari tingkat kebisingan yang dihasilkan saat kereta api melintai titik pengukuran. Proses analisis data dimulai dengan mengolah data hasil pengukuran dan pengamatan yang telah dilakukan, nalisis data dilakukan dengan alat Sound Analyzer B& K 2250 dengan menggunakan software BZ =5503- Measurement Partner Suite, Unit yang dibnakan untuk besaran frekwensi adalah Hertz, disingkat Hz. Frekwensi yang digunakan adalah 20 Hz sampai 10 Hz. Hasil analisa data menunjukkan bahwa nilai kecepatan memiliki hubungan berbanding lurus dengan nilai Lmax dan Leq, dimana semakin tinggi nilai kecepatan kereta yang melintas maka semiakin tinggi nilai kebisingan (Lmax & Leq) yan dihasilkann, hal ini dibuktikan dengan besaran koeifisien korelasi antara Lmax[ dengan kecepatan kerata api naupun Leq dengan kecepatan kereta api, untuk Lmax sebesar0, 952 dan untuk Leq sebesar 0, 82. Hasil analisis data pengukuran melalui analisis frekwensi maka didapat frekwensi yang dominan untuk setiap kereta yang melintas adalah 63 Hz dan 259 Hz. Namun pada saat kecepatan kereta api sebesar 80-89 km/jam maka terjadi pergeseran frekwensi, dimana yang dominan adalah pada frekwensi 31,5 Hz, sedangkan unutk frekwensi diatas 31, 5 Hz memiliki pola yang hampir sama
N Noise emision is an overal noise value when th train crosses (Leq). This study aims at determining the amount of noise emission when the train crosses at measuring point, determining the noise emission level based on the train velocity during crossing the rail, and also determining the frequency spectrum of noise level produced during the train crosses the measuring point. Anylizing data start with processing data dan observing the experiment. Analysing data starts with processing data and observing the experiment. Analyzing data processes uses a tool called Sound A. Anlyzer type B & K 2250 with a software BZ -5503 - Measurement Partner Suite. Frequence spectrum in is the cycle amount in each second of a reversible flow. Hertz is the unit used for measuring frequence and can be abbreviated as Hz. One (1) Hz is equal to frequency and can ber finishing one cycle in second. The basic of Leq ia valuing z, Which is the same as valuing C, although the diffrence is the frequency used is from 20 Hz to 10 Khz. As for the result, data show that the velocity value has a proportional relation with Lmax and Leq; the higher the train velocity that passes, the higher the noise level produced (Lmax and Leq). This is proven by the amount of correlation coefficient between Lmax and velocity, as well as Leq where the Lmax value is 0, 952 and 0,92 for Leq. Based on the data result, the most dominant frequency that,s been measured for each train that passes are 63 Hz and 250 Hz. But when the velocity reaches 80-89 km/hour, the frequency alter resulting the most dominant frequency 31,5 Hz, whereas the frequency above 31 5 Hz has almost the same pattern