Penanggulangan lost circulation pada sumur m-1 dan m-2 lapangan x
S Salah satu permasalahan pemboran adalah masuknya fluida pemboran ke dalam formasi yang disebabkan adanya ruang terbuka pada formasi yang melebihi ukuran diameter dari partikel lumpur atau disebakan juga oleh tekanan lubang bor melebihi tekanan rekah formasinya, permasalahan ini adalah Lost Circulation (Hilang Sirkulasi). Sumur-sumur yang berada di lapangan X ini yaitu M-1 dan M-2 mengalami permasalahan tersebut. Pada sumur M-1 saat melakukan pemboran dengan casing 13 3/8†melewati formasi Upper Ok terjadi partial loss (hilang sirkulasi sebagian) di kedalaman 1360 feet MD, dan terjadi total loss (hilang lumpur keseluruhan) di 1459 feet MD. Pada kedalaman3491 feet MD terjadi total loss yang terletak di formasi Kujung 1. Untuk sumur M-2 terjadi lost circulation total pada trayek 17 ½†di formasi Upper Ok kedalaman 1211 feet MD, selanjutnya terjadi partial loss di kedalaman 3394 feet MD dan 3700 feet MD. Sumur M-1 dan M-2 melewati formasi Upper OK, Lower Ok, Rancak, Kujung 1, dan Ngimbang. Berdasarkan sumur-sumur yang telah dibor sebelumnya, formasi-formasi yang mengalami loss adalah formasi Upper Ok dan Kujung 1. Formasi-formasi tersebut merupakan formasi Limestone yang berpotensi partial sampai dengan total loss dan pada sumur M-1 formasi Kujung 1 terdapat juga patahan yang berpotensi sama. Selain diamati dari keadaan formasi, perhitungan tekanan hidrostatik (Ph), tekanan formasi (Pf) dan tekanan rekah formasi (Pfr) dilakukan untuk memastikan faktor penyebab loss tersebut.Untuk metode penanggulangannya menggunakan LCM (Lost Circulation Material) dan penyemenan, dibeberapa kedalaman penangan yang dilakukan berhasil. Sedangkan dibagian zona lainnya loss yang terjadi tidak berhasil diatasi tetapi pemboran yang dilakukan pada sumur-sumur ini berhasil mencapai objektifnya yaitu formasi Ngimbang.
O One of the problems in drilling operation is drilling fluid flows into the formation, caused by the open space on the formation. That exceeds the size of thediameter of the slurry or caused by the value of borehole pressure is higher than its formation fracturing pressure, this problem called as Lost Circulation (Lost Circulation). Well M-1 and M-2, which located in X field, occured that problems. Partial loss occured while drill M-1 well with casing 13 3/8†throughUpper Ok formation at 1360 feet depth, and total loss occured at 1459 depth.Total loss occured at 3491 feet which located in Kujung 1 formation. On M-2wells, lost circulation occurred at 17 ½†line in Upper Ok formation at 1211 feetdepth, then partial loss occured at 3394 feet and 3700 feet depth. M-1 and M-2 wells through Upper Ok formation, Lower Ok, Rancak, Kujung 1 and Ngimbang formation. Based on previous drilled wells, formations which had loss problems are upper ok formation and kujung 1 formation. That formations are limestone formation which potentialy occured partial loss to total loss. M-1 kujung-1 formation have a fracture with potential pratial and total loss problem same as M-2. In addition to observe formation condition, hidrostatik pressure (Ph), formation pressure (Pf) and formation fracturing pressure (Pfr) are needed to make sure the factor of loss circulation. To control the problem, this well useLCM and cementing, and get fine result at some depth. But lost problem occured in other zone are failed to solved, although the drilling operation still reach the object which is Ngimbang formation.