Hubungan antara kebisingan dan kelelahan pada pekerja pabrik tekstil bagian spinning dan weaving PT. Argo Pantes
K Kelelahan adalah suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya efisiensi, penurunan kapasitas kerja dan daya tahan tubuh. Faktor penyebab terjadinya kelelahan di industri bervariasi. Lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat seperti bising yang melebihi ambang batas dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebisingan dan kelelahan pada pekerja pabrik bagian spinning dan weaving PT. Argo Pantes. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong silang yang mengikutsertakan 80 tenaga kerja di PT. Argo Pantes bagian spinning dan weaving. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang meliputi usia, jenis kelamin, masa kerja, berat badan, tinggi badan dan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2). Kebisingan diukur menggunakan sound level meter.Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji statistik chi-square menggunakan program komputer SPSS versi 17.0. Terdapat 50% tenaga kerja yang bekerja di tempat bising melebihi ambang batasdan 4% tenaga kerja sering merasa lelah. Persentase tenaga kerja yang bekerja ditempat bising dan sering merasa lelah sebanyak 3,75%, sedangkan tenaga kerja yang bekerja di tempat sesuai nilai ambang batas dan merasa sering merasa lelah sebanyak 1,25%. Tidak ada hubungan antara tingkat kebisingan dan kelelahan(p=0,510, α =0,05). Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kebisingan dan kelelahan.
F Fatigue is a condition that leads to loss of efficiency and a reduction in work capacity and body endurance. Factor related with fatigue in industry is so varies.Unqualified work environment including the noise exceeding the threshold can leads to health disorder. The purpose of this research was to analyze the relationship between noise with worker fatigue on spinning and weaving part PT.Argo Pantes. This study employed an analytical survey method using cross sectional approach that include 80 workers from spinning and weaving part PT. Argo Pantes. The data collection was done using questionnaire to find out the characteristics of respondent and to measure respondent fatigue using Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2). Noise is measured using sound level meter.Technique of processing and analyzing data was done with chi-square test using SPSS version 17.0 computer program. There are 50% of workers who work in noisy places exceed the threshold, and 4%of the workers often feel tired. The percentage of workers who work in noisy places and often feel tired as much as 3,75%, while workers that work in place appropriate threshold value often feel tired as much as 1,25%. There is norelationship between the level of noise and fatigue (p=0,510, α =0,05).CONCLUSIONSThis study shows there was no correlation between the noise and fatigue