K Ketergangguan produktivitas industri dari dampak penggunaan mesin otomatis berkapasitas tinggi menimbulkan kebisingan yang mengakibatkan gejala pusing, darah tinggi, cepat lelah, dan tuli pada karyawan. PT Gerbang Saranabaja yang terletak di Jakarta Utara merupakan perusahaan fabrikasi baja dan konstruksi baja dengan produk habim berkapasitas ± 15.000 ton/tahun. Penelitian bertujuan mengukur tingkat kebisingan, menganalisis faktor – faktor risiko kesehatan karyawan dan membuat pola penyebaran paparan kebisingan. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan menggunakan alat Sound Lever Meter SL 4013 dan wawancara melalui kuisioner terhadap karyawan. Hasil penelitian dengan nilai tingkat kebisingan tertinggi selama 2 minggu berada di finishing A sebesar 86,6 dB(A). Perhitungan hasil terbesar dari Odds Ratio menggambarkan risiko paparan kebisingan 3,41 lebih besar terjadi gejala pusing jika terpapar bising dibanding tidak terpapar bising terhadap kesehatan karyawan. Dampak kebisingan terhadap gejala darah tinggi, cepat lelah, dan tuli tidak menimbulkan risiko terhadap karyawan dari hasil perhitungan Odds Ratio. Pola penyebaran kebisingan dengan sebaran tingkat kebisingan tertinggi yaitu area finishing A dan finishing B sebesar 83 dB(A) – 88 dB(A) pada peta sebaran tingkat kebisingan, serta pola mawar angin (wind rose) menunjukkan arah angin lebih dominan ke arah timur pada bulan Maret 2019 dengan kecepatan angin rata-rata 3,60 m/s – 5,70 m/s. Hal ini mempengaruhi nilai tingkat kebisingan di tengah pabrik dan depan pos satpam. Hasil kuisioner terhadap 222 responden mengenai pencegahan dampak dari kebisingan yang dilakukan karyawan adalah sebesar 40% menggunakan APD lengkap, memakai earplug sebesar 35%, hanya menutup telinga sebesar 14%, dan tidak memperdulikan keadaan apabila mendengar suara bising 11%.