Optimalisasi sistem persediaan bahan baku di PT. Asia Development Engineering
S Salah satu permasalahan utama yang dialami perusahaan kontraktor adalah pengolahan persediaan materialnya. Persediaan material sering kali menjadi bencana karena persediaan dalam jumlah yang besar menyebabkan biaya penyimpanan dan modal yang tertanam jumlah cukup besar, sedangkan kekurangan persediaan bahan baku menyebabkan perusahaan mengalami kehabisan barang. Upaya untuk mengadakan persediaan bahan baku dengan meminimumkan biaya persediaan namun tidak mengurangi kualitas dari suatu produk yaitu dengan cara menggunakan analisis economic order quantity. Dalam penelitian permasalahan yang dibahas adalah PT ADE belum merencanakan dengan baik untuk proses pengadaan material sehingga kelangsungan proses produksi tidak berjalan dengan lancar. Beranjak dari hal itu maka akan dihitung frekuensi pembelian bahan baku dilakukan, total biaya persediaan bahan baku dan batas pemesanan bahan baku. Tujuan yang ingin diketahui adalah untuk mengetahui frekuensi pembelian bahan baku, jumlah kebutuhan bahan baku yang optimal, mengetahui total biaya persediaan perusahaan dan mengetahui titik pemesanan kembali (reorder point) bahan baku selama masa tenggang. Jenis penelitian adalah studi kasus terhadap PT ADE yang mana metode penelitian adalah metode wawancara dan metode visual serta analisis yang digunakan adalah analisis penentuan persediaan dengan metode EOQ dan persediaan pengaman. Metode perkiraan yang digunakan diharapkan bisa ditinggalkan karena banyaknya kelemahan. Kelemahan-kelemahan seperti jumlah pemesanan, fruekuensi pemesanan, waktu pengiriman dan double work. Keuntungan safety stock adalah pada saat jumlah permintaan mengalami lonjakan, maka safety stock dapat digunakan untuk menutupi permintaan tersebut. Pada analisa ini diharapkan diterapkannya pencatatan berkala setiap bulan dapat diketahui kondisi terakhir jumlah persediaan material. Jika persediaan pengaman masih cukup, tidak perlu dilakukan pemesanan persediaan bahan baku. Berdasarkan dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa persediaan bahan baku setiap tahun akan mengalami peningkatan persediaan bahan baku dengan berkembang perusahaan, frekuensi pembelian bahan baku bila menggunakan metode EOQ adalah dari 5 sampai dengan 12 kali per tahun dengan jangka waktu antar pemesanan dari 25 sampai dengan 60 hari tergantung dan jenis item yang dipesan sehingga dapat diketahui total biaya persediaan bahan baku. Saran yang ingin sampaikan adalah perusahaan sebaiknya meninjau kembali sistem pengadaan persediaan bahan baku yang selama ini telah dilakukan, serta melakukan perbandingan dengan adanya metode economic order quantity, perusahaan sebaiknya menentukan besarnya persediaan pengaman dan pemesanan kembali guna menghindari resiko kehabisan bahan baku dan juga kelebihan bahan baku sehingga dapat meminimalisasi biaya bahan baku. Perusahaan juga perlu mengadakan pelatihan karyawan mengenai penerapan economic order quantity dan peninjauan kembali pemasok-pemasoknya untuk mencegah keterlambatan pasokan material.
O One of the main problems experienced by contractor companies is the processing of material inventories. Material inventory often becomes a disaster because large amounts of inventory cause storage costs and invested capital to be quite large, while a shortage of raw material supplies causes companies to run out of goods. Efforts to stock up on raw materials by minimizing inventory costs but not reducing the quality of a product are by using economic order quantity analysis. In the research, the problem discussed is that PT ADE has not planned well for the material procurement process so that the continuity of the production process does not run smoothly. Moving on from that, the frequency of raw material purchases will be calculated, the total cost of raw material inventory and the limit for ordering raw materials. The objectives to be known are to find out the frequency of purchasing raw materials, the optimal amount of raw material needs, knowing the total cost of the company's inventory and knowing the reorder point of raw materials during the grace period. This type of research is a case study of PT ADE where the research method is the interview method and the visual method and the analysis used is the analysis of determining inventory using the EOQ method and safety stock. The estimation method used is expected to be abandoned because of the many weaknesses. Weaknesses such as the number of orders, order frequency, delivery time and double work. The advantage of safety stock is that when the number of requests experiences a spike, then the safety stock can be used to cover the demand. In this analysis, it is hoped that the implementation of periodic records every month can determine the latest condition of the amount of material inventory. If the safety stock is still sufficient, there is no need to order raw material inventory. Based on the calculation results, it can be concluded that the raw material inventory every year will experience an increase in raw material inventory as the company develops, the frequency of purchasing raw materials when using the EOQ method is from 5 to 12 times per year with a period between orders from 25 to 60 days. depending on the type of item ordered so that the total cost of raw material inventory can be known. The suggestion to convey is that the company should review the procurement system for raw material inventory that has been carried out so far, and make comparisons with the economic order quantity method, the company should determine the amount of safety stock and reorder in order to avoid the risk of running out of raw materials and also excess raw materials. so as to minimize the cost of raw materials. The company also needs to conduct employee training on the application of economic order quantity and review its suppliers to prevent delays in material supply.