Hubungan menopause dengan depresi pada wanita diatas 50 tahun
D Depresi merupakan salah satu kontributor signifikan terhadap masalah kesehatan dan mempengaruhi semua orang di seluruh dunia. Sampai hari ini terhitung 350juta orang menderita depresi dengan kejadian depresi 50% lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Beberapa faktor yang dipercayai memiliki peran yaitu faktor biologi, psikologi dan sosial. Beberapa peneliti menyimpulkan prevalensi depresi tinggi terjadi ketika seorang wanita memasuki masa menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan menopause dengan depresi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2016. Sampel dipilih dengan menggunakan non-probability sampling yaitu metode consecutive sampling berjumlah 108 responden yang dilaksanakan di Puskesmas Semplak,Bogor. Pengumpulan data meliputi usia, pendidikan, pekerjaan dan menopause. Analisa data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square, Fisher dengan batas kemaknaan yang digunakan adalah p<0.05 melalui software SPSS for Macversion 23. Hasil studi menunjukkan prevalensi menopause dengan depresi pada wanita diatas 50 tahun adalah sebesar 20,0%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara menopause dengan depresi (p=1). Hasil studi menunjukkan tidak terdapat hubungan antara menopause dengan depresi pada wanita diatas 50 tahun. Namun tetap perlu diperhatikan bagi wanita yang melaporkan mengalami gejala menopause supaya dapat menghindari risiko depresi di masa mendatang.
D Depression is one of the significant contributors to health problems and affects everyone worldwide. To this day counted 350 million people suffering from depression with a 50% higher incidence of depression in women than men. Several factors believed to have roles are biological, psychological and social factors. Some researchers conclude the high prevalence of depression occurs when a woman enters menopause. This study aims to determine the relationship of menopause with depression. The study was conducted from August to October 2016. The sample was selected using non-probability sampling, which is the consecutive sampling method of 108 respondents conducted at the Semplak Community Health Center, Bogor. Data collection includes age, education, employment and menopause. Analysis of univariate and bivariate data using Chi-Square, Fisher test with significance limits used was p <0.05 through SPSS for Macversion 23 software. The results showed the prevalence of menopause with depression in women over 50 years was 20.0%. Statistical test results showed no significant relationship between menopause with depression (p = 1). The results showed no association between menopause and depression in women over 50 years. But it remains to be considered for women who reported experiencing symptoms of menopause in order to avoid the risk of depression in the future.