Perancangan kawasan TOD sebagai optimalisasi aset Peruri di Palatehan dengan pendekatan placemaking
P opulasi penduduk yang menempati DKI Jakarta kian bertambah per tahunnya. Kelangkaanlahan di perkotaan kemudian menghasilkan suatu fenomena yang disebut sebagai urban sprawl¸yaitu suatu fenomena pengembangan kawasan di pinggiran kota sebagai alternatif hunian bagi mayarakat. Kehadiran fenomena ini kemudian menghasilkan sebuah permasalahan baru karena kecendrungan masyarakat dari kawasan sprawl memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan pilihan yang lain. Tingginya tingkat penggunaan moda transportasi pribadi dapat menimbulkan berbagai permasalahan urban, di antaranya: kemacetan, pemborosan energi, polusiudara, pemborosan infrastruktur hingga segregasi sosial.Konsep Pengembangan Berorientasi Transit atau yang dikenal dengan istilah TOD kemudian disebut sebagai salah satu solusi dari permasalahan ini. Konsep tersebut adalah sebuah konsep yang pertama kali dicetuskan oleh Peter Calthorpe dan didefinisikan sebagai konsep pengembangan suatu kawasan yang berasa di sekitar simpul transit yang perancangannya menekankan penggunaan lahan campuran.Halte integrasi CSW-ASEAN adalah sebuah simpul ikonik yang terletak di Kawasan TOD BlokM. Aksesibilitasnya terhadap berbagai destinasi serta berbagai moda transportasi membuatnyamenjadi sebuah kawasan yang amat berpotensi untuk dijadikan rujukan dalam membangun sebuahkawasan TOD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan penerapan dari prinsip TOD yang ada pada kawasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan databerupa survei dan analisis berdasarkan 8 prinsip TOD oleh ITDP. Kemudian ditemukan bahwakawasan ini memenuhi 6 dari 8 prinsip yang ada , yaitu: berjalan (walk), bersepeda (cycle),menghubungkan (connect), angkutan umum (transit), pemadatan (densify) dan merapatkan(compact).
J akarta occupied by numbes of population that keeps growing each year. The scarcity of landin urban area results in a phenomenon known as urban sprawl, which is a phenomenon ofdeveloping areas on the suburban areas as an alternative for the community to settled in. Thepresence of this phenomenon results in increasing of private vehicles usage, a desirable option tomobilize for residence of these areas. The high level of private vehicle usage can cause variousurban issues, such as: congestion, waste of energy, air pollution, waste of infrastructureand socialsegregation.Transit Oriented Development (TOD) is one of sollution to eradicate these issues. It is a conceptthat was first coined by Peter Calthorpe and defined as a concept of developing an area aroundtransit node with emphasizing the mixing of the land use design.CSW-ASEAN integrated bus stop is an iconic transit nodes located in TOD area of Blok M. ItsAccessibility to various destinations and public transport cause this area has the potential to beused as a reference in building a TOD area. The purpose of this research is to explain the applicationof the existing TOD principles in this area. This research uses qualitative method with datacollection through survey and analyzed based on the 8 principles of TOD by ITDP. As result, it was