Perancangan bangunan transit hub di Kawasan Transit Oriented Development Dukuh Atas dengan pendekatan arsitektur kontekstual
J akarta memiliki infrastuktur untuk mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat, namun tidak mampu mengatasi pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Keterbatasan infrastruktur dapat diamati di berbagai bidang, termasuk transportasi, seperti keterbelakangan angkutan umum dalam kaitannya dengan jumlah penduduk, perluasan jalan meskipun tingkat pertumbuhannya sedang dan sejenisnya. Orang lebih sering menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum, yang kurang terkontrol dan meningkatkan biaya transportasi, membatasai mobilitas dan mempengaruhi kualitas hidup, misalnya pada kesehatan yang buruk. Transisi adalah pendekatan pembangunan perkotaan yang humanis dan kualitatif, dimana konsep pembangunan diciptakan sesuai dengan mobilitas masyarakat berupa pelengkap angkutan umum, yang harus disesuaikan dengan angkutan umum yang ada dan di rencanakan.