Usulan alternatif lokasi dan pengembangan Terminal Petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok
P elabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan tersebar di Indonesia saat ini merupakan pintu gerbang utama keluar masuknya arus barang di Indonesia. Pada beberapa dekade terakhir pertumbuhan arus barang (petikemas) yang meningkat tajam. Berdasarkan data yang ada diperkirakan arus petikemas yang akan masuk melebihi kapasitas lahan yang di sediakan pada saat ini. Pelabuhan Tanjung Priok selain sebagai terminal barang, juga berfungsi sebagai terminal penumpang. Arus barang yang keluar masuk ini tidak hanya dikonsumsi secara regional (Jakarta) saja, tetapi sampai ke daerah-daerah yang termasuk daerah hitherland (Jabotabek). Jadi secara tidak langsung pelabuhan Tanjung Priok ini berfungsi sebagai hulu distribusi arus barang dari dan keluar Jakarta.Untuk mengantisipasi hal tersebut PT Pelindo II meminta LP ITS untuk mengadakan suatu studi kelayakan. Hasilnya adalah rekomendasi pengembangan pel buhan ke arah laut (reklamasi). Selain reklamasi sebenarnya ada satu lagi alternatif solusi untuk mengemban9kan pelabuhan dan akan coba diutarakan dalam tulisan ini. Yaitu pengembangan ke arah timur. Dasarnya antara lain RUTR OKI Jakarta yang. mendukung, daya dukung lingkungan serta daya dukung jaringan jalan darat. Dengan menggunakan dasar-dasar yang mendukung efisiensi dan optimalisasi karena lokasi pengembangan yang integrate dengan pelabuhan induk, diharapkan tawaran ini bisa dimasukkan sebagai salah satu alternatif lokasi pengembangan untuk terminal petikemas pada masa mendatang.
P ort of Tanjung Priok as a port spread in Indonesia today is the main gateway of the entry of the flow of goods in Indonesia. In the last few decades the growth in the flow of goods (containers) has increased sharply. Based on the available data it is estimated that the container flows that will enter exceed the capacity of the land that is provided at this time. Port of Tanjung Priok other than as a terminal goods, also serves as a passenger terminal. The flow of goods in and out is not only consumed regionally (Jakarta), but to areas that belong to the hitherland (Jabotabek). So indirectly the port of Tanjung Priok serves as the upstream distribution of goods flow from and out Jakarta. To anticipate this PT Pelindo II asked LP ITS to conduct a feasibility study. The result is a recommendation for the development of sea bass (reclamation). In addition to reclamation there is actually one more alternative solution for developing ports and will try to be phrased in this paper. That is development to the east. Basically, among others RUTR OKI Jakarta yang. Support, environmental carrying capacity and carrying capacity of road network. Using the basics that support efficiency and optimization due to the location of the integrate development with the mother port, it is expected that this offer can be included as an alternative development site for container terminal in the future.