Analisis data geokimia sumur FLP untuk menentukan potensi batuan induk didaerah Madura Timur cekungan Jawa Timur Utara
P Pada suatu kegiatan eksplorasi, khususnya eksplorasi hidrokarbon, suatulapangan minyak bumi memiliki persyaratan khusus yang salah satunya adalahidentifikasi batuan induk. Batuan induk merupakan hal terpenting, dikarenakanhidrokarbon berasal dari batuan ini. Cekungan Jawa Timur Utara merupakan salahsatu cekungan yang memiliki penamaan marker stratigrafi yang berbeda khususnyadi umur Eosen - Oligosen, sehingga cekungan ini menarik untuk dikaji. Penelitianmelakukan analisis geokimia terhadap sampel batuan dengan mengunakanbeberapa metode, yaitu analisis karbon (TOC), Rock Eval Eyrolysis (REP), danVitrinite Reflectance. Pada Formasi Tawun, Formasi Tuban, Formasi Kujung yangberpotensi menjadi batuan induk (Waples, 1985), sejumlah lima sumur dengan 110contoh batuan digunakan untuk menentukan kuantitas, kualitas dan kematanganbatuan induk pada daerah penelitian. Dari hasil studi dapat diketahui sumur FLP 1fair- very good, tipe II-III dan immature; sumur FLP 2 fair- very good, tipe III danimmature-mature; sumur FLP 3 fair -very good, tipe III dan immature -mature;sumur FLP 4 fair- very good, tipe II-III; sumur FLP 5 poor-fair, tipe II-III danimmature. Pemodelan 1D berupa sejarah pemendaman didapati Formasi Kujung“awal-matang†pada Oligosen Akhir dan Formasi Ngimbang pada OligosenTengah
I In an exploration activity, especially hydrocarbon exploration, an oil field hasseveral requirements, one of which is the identification of source rock. The sourcerock in exploration is the most important thing, because hydrocarbons come fromthis rock, without the source rock there will be no exploitation. The North East JavaBasin is one of the basins that has different stratigraphic markers, especially in theEocene - Oligocene age, so this basin is interesting to study. The study conducteda geochemical analysis of rock samples using several methods. The methods usedare carbon analysis, rock eval pyrolysis (REP), and Vitrinite Reflectance todetermine the quantity, quality and maturity of the source rock. In the study area itit can be seen that the FLP 1 well is fair-very good, type II-III and immature; FLP2 wells are fair-very good, type III and immature-mature; FLP 3 wells are fair -very good, type III and immature -mature; FLP 4 fair-very good wells, type II-III;FLP 5 poor-fair, type II-III and immature wells. 1D modeling in the form of burialhistory found the Kujung Formation early mature in the Late Oligocene and theNgimbang Formation in the Middle Oligocene.