Analisis geometrik fasilitas sisi udara Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makasar
K Kota Makassar merupakan kota terbesar keempat di Indonesia dan terbesar di daerahTimur Indonesia yang memiliki luas area 175,79 km² dan memiliki penduduk1.571.814 jiwa pada tahun 2022. Makassar sendiri bisa disebut sebagai pintu gerbangdari/ke Indonesia bagian Timur. Hal itu menyebabkan peningkatan kebutuhantransportasi baik darat maupun udara. Sehingga diperlukan adanya pengembangangeometrik fasilitas sisi udara. Analisis terhadap pengembangan geometrik fasilitassisi udara diawali dengan evaluasi kondisi eksisting dengan persyaratan yangditetapkan oleh SKEP/77/VI/2005 dan ICAO. Hasil evaluasi menyatakan bahwakondisi geometrik eksisting Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassarmasih memenuhi persyaratan pada SKEP/77/VI/2005 dan ICAO. Untuk menganalisispengembangan geometrik fasilitas sisi udara 10 tahun mendatang dibutuhkanprakiraan pergerakan pesawat udara dan penumpang hingga didapatkan tipe pesawatudara rencana yaitu A380-800 yang dijadikan acuan dalam menghitung analisisgeometrik tahun rencana yaitu 2033 berdasarkan SKEP/77/VI/2005 dan ICAO. Hasilanalisis pengembangan geometrik tahun rencana didapat dimensi landas pacu sebesar3214 m x 60 m dengan bahu landas pacu sebesar 12 m juga stopway sebesar 60 m x45 m dan RESA sebesar 90 m x 90 m. Lebar total landas hubung sebesar 60 mdengan kemiringan maksimum sebesar 1,5%. Untuk landas parkir rencana tahun 2033sebesar 4278 m x 135 m dengan jumlah aircraft stands sebanyak 49 buah denganposisi nose in.
M Makassar City is the fourth largest city in Indonesia and the largest in EasternIndonesia, which has an area of 175.79 km² and a population of 1,571,814 in 2022.Makassar itself can be called the gateway from/to Eastern Indonesia. This causes anincrease in the need for both land and air transportation. So that there is a need forgeometric development of air side facilities. Analysis of the geometric development ofairside facilities begins with an evaluation of the existing conditions with therequirements stipulated by SKEP/77/VI/2005 and ICAO. The evaluation results statethat the existing geometric conditions of Sultan Hasanuddin International AirportMakassar still meet the requirements of SKEP/77/VI/2005 and ICAO. To analyze thegeometric development of airside facilities in the next 10 years, it is necessary toestimate the movement of aircraft and passengers in order to obtain the designaircraft type, namely A380-800, which is used as a reference in calculating thegeometric analysis for the planning year 2033 based on SKEP/77/VI/2005 and ICAO.The results of the geometric development analysis for the plan year show that thedimensions of the runway are 3214 m x 60 m with a runway shoulder of 12 m as wellas a stopway of 60 m x 45 m and a RESA of 90 m x 90 m. The total width of thetaxiway is 60 m with a maximum slope of 1.5%. The planned apron for 2033 is 4278m x 135 m with a total of 49 aircraft stands with the nose in position.