DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara pengetahuan dan PHBS dengan kejadian tinea pedis pada pemulung

0.0


Oleh : Maria Chindyvita Darung

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1175

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Gita Handayani Tarigan

Subyek : Tinea pedis;Skin disease

Kata Kunci : knowledge, phbs, tinea pedis, scavenger

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KD_03013117_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_KD_03013117_Bab-1-Pendahuluan.pdf
3. 2018_TA_KD_03013117_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2018_TA_KD_03013117_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2018_TA_KD_03013117_Bab-4-Metode.pdf
6. 2018_TA_KD_03013117_Bab-5-Hasil.pdf 7
7. 2018_TA_KD_03013117_Bab-6--Pembahasan.pdf
8. 2018_TA_KD_03013117_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2018_TA_KD_03013117_Daftar-pustaka.pdf
10. 2018_TA_KD_03013117_Lampiran.pdf 24

M Mikosis superfisialis merupakan penyakit kulit yang banyak ditemukan di Indonesia. Sebagian besar penyakit kulit disebabkan oleh golongan dermatofita (dermatofitosis). Tinea pedis adalah infeksi kulit dari jamur superfisial pada kaki. PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat) sangat berkaitan dengan kejadian berbagai infeksi kulit, termasuk penyakit kulit pada kaki. Tingkat pengetahuan seseorang mengenai penyakit kulit juga dapat berpengaruh terhadap kejadian infeksi penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara pengetahuan dan PHBS dengan kejadian tinea pedis pada pemulung. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan desain cross sectional. Responden penelitian adalah pemulung di TPA Daan Mogot. Penilain terhadap tinea pedis dilakukan melalui pemeriksaan mikroskopis. Penilaian pengetahuan mengenai tinea pedis dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat) diperoleh melalui pengisian kuesioner pengetahuan dan PHBS. Dari hasil penelitian, sejumlah 68 subjek didapatkan distribusi tinea pedis yang positif berjumlah 1,5 % dan yang negatif berjumlah 98,5 %. Distribusi pengetahuan didapatkan tingkat pengetahuan yang tinggi berjumlah 54,4 % dan tingkat pengetahuan yang rendah berjumlah 45,6 %. Distribusi PHBS (perilaku hidup bersih & sehat) didapatkan PHBS yang baik berjumlah 67,6% dan PHBS yang rendah berjumlah 32,4 %. Pengetahuan dan PHBS tidak berhubungan pada kejadian tinea pedis pada pemulung.

S Superficial mycosis is a skin disease common in Indonesia. Most skin diseases are caused by the dermatofita class (dermatophytosis). Tinea pedis is a skin infection of the superficial fungus of the foot. PHBS (Clean & Healthy Behavior) is closely related to the incidence of various skin infections, including skin diseases of the feet. Level of knowledge of a person about skin diseases can also affect the incidence of skin disease infections. This study aims to assess the relationship between knowledge and PHBS with the incidence of tinea pedis on scavengers. This research is an observational analytic research with cross sectional design approach. The study respondents were scavengers at the Daan Mogot TPA. The assessment of tinea pedis is done through microscopic examination. Assessment of knowledge on tinea pedis and PHBS (Clean & Healthy Behavior) was obtained through the completion of a knowledge and PHBS questionnaire. From the results of the study, a total of 68 subjects obtained a positive tinea pedis distribution amounted to 1.5% and the negative amounted to 98.5%. Distribution of knowledge obtained a high level of knowledge amounted to 54.4% and low knowledge level amounted to 45.6%. PHBS distribution (clean and healthy life behavior) obtained good PHBS amounted to 67.6% and low PHBS amounted to 32.4%. Knowledge and PHBS are not related to the incidence of tinea pedis on scavengers.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?