Gambaran penderita bruxism secara psikologis pada orang dewasa : Penelitian ini dilakukan pada penderita bruxism yang bertempat tinggal di Komplek Griya Kencana I di Kotamadya Tangerang
B Bruxism didefinisikan sebagai kebiasaan menggeretukkan gigi saa.t tidur di malam hari. Etiologi bruxism sampai saat ini masih kontroversial dan beberapa peneliti percaya bahwa faktor-faktor psikologis menjadi peran utama dalam.kebiasaan ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional untuk mengetahui gambaran penderita bruxism secara psikologis pada orang :lewasa di kotamadya Tangerang dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang yang telah mengetahui bahwa dirinya memiliki kebiasaan bruxism. Wawancara digunakan untuk melihat gejala, faktor-faktor yang mempengaruhi, kebiasaan tidur dan perawatan pada penderita bruxism. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan tabcl. Hasilnya nilai paling tinggi pada dimensi kcsadara11 yaitu 42, pada dimensi gejala nilainya 37, pada dimensi faktor terjadinya bruxisrn nilainya 39, pada dimensi kebiasaan tidur nilainya 40, pada dimensi pekerjaan nilainya 38, pada dimensi perawatan nilainya 19 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penderita bruxism tidak hanya memiliki gambaran berupa kerusakan gigi dan mulut namun disertai pula gambaran psikologis yang dominan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
B Bruxism has been defined as a diurnal or nocturnal parafunctional habit. Etiology of bruxism until now is still controversial and some researchen: believe that psychological factors become the main role in this habit. This rese,ll'Ch is an observational descriptive study to determine the image of psychological suffering bruxism in adults with samples of 15 people who already know that they have a habit of bruxism. Interviews are used to see the symptoms, the factors that affect, sleep habits and awareness treatment of bruxism patients. The data were analyzed quantitatively by using the table. The result highest score on the 42 dimensions of consciousness, the symptom dimensions of value 37, the value of factor dimension is 39, the dimensions of sleep habits in value 40, the value of work dimension is 38, the value of maintenance dimension is 19. Based on these findings, it can be concluded that bruxism patients not only have a picture of tooth and mouth abnormalities but also with the dominant psychological pictme that is applied in everyday life.