Kajian kualitas perairan Sungai Pesanggrahan pada segmen hulu dengan bioindikator makrozoobentos
S Sampai dengan saat ini di Indonesia makrozoobentos masih belum banyak digunakan sebagai bioindikator kualitas air, padahal makrozoobentos merupakan hewan dasar yang sangat ideal dengan sifatnya yang filter feeder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan yang berpotensi mencemari sungai, kualitas air dengan metode STORET, indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi makrozoobentos, serta menganalisis model bioindikator. Penelitian dilakukan pada 6 titik lokasi yang berjarak ± 2 km dan dianggap mewakili habitat makrozoobentos. Kegiatan yang dominan berpotensi mencemari sungai umumnya sumber non-point source antara lain perumahan, warung makan, restoran/kafe, cuci mobil/motor, sekolah, salon, tempat ibadah, pertokoan, dan bengkel. Karakteristik sungai pesanggrahan segmen hulu memiliki kedalaman (0,94–1,71 m), kecepatan arus (0,29–0,98 m/dtk), dan debit (1,68–5,89 m3/dtk). Karakteristik sungai ini adalah sedimen berpasir, kandungan substrat yang dominan yaitu pasir dengan kisaran 26,07–71,01 %. Dengan membandingkan dengan baku mutu PP No. 82 Tahun 2001, kualitas parameter fisika yang melebihi baku mutu adalah TSS (15-79 mg/l) dan kekeruhan (3,12-33,6 NTU), sedangkan parameter kimia adalah BOD (0,9-17,84 mg/l), COD (13,76-55,04 mg/l) dan fosfat (0,76-4,12 mg/l). Analisis dengan metode STORET menghasilkan skor sebesar -21 yang artinya perairan tercemar sedang. Struktur komunitas makrozoobentos yang didapat 12 spesies yang termasuk kedalam 6 kelas yaitu Bivalvia, Gastropoda, Diptera, Olygochaeta, Nematoda dan Coleoptera. Rata-rata hasil indeks keanekaragaman (0,27-1,50), indeks keseragaman (0,27-0,81), dan indeks dominansi (0,43-0,89). Pada model kelimpahan spesies tidak ditemukannya kesesuaian model distribusi. Maka, tidak ada persaingan kuat, dominan, serta tidak ada spesies yang merata dan stabil.
M Macrozoobentos are basic organism that can be an ideal filter feeder which unfortunately have not been used much in Indonesia in increasing quality control of water through bioindicator. This study was done to find out any activities that are potentially polluting the river, water quality using STORET, variety index, uniformity, and macrozoobentos domination, also for analyzing bioindicators model. This study took place at 6 sampling points, with approximately 2 kilometers in between and was assumed to represent macrozoobentos in general. Majority of activities that potentially pollute the river are coming from non-point sources, such as residences, restaurants, cafes, car washes, schools, worship places, stores, and service stations. result of measured characterization, headwaters segment of Pesanggrahan River has measured depth of (0,94-1,71 meters), stream velocity (2,9-2,8 m/s), and debit (1,68-5,89 m3/s). The characterizations of this river are sandy sediment, with dominant subtract of sand in the amount of (26,0771,01%). With basic quality comparation from PP no. 82 year 2001, quality of physical parameters of basic quality are TSS 15-79 mg/l and turbidity (3,12-33,6 NTU), while chemical parameters are BOD (0,9-17,84 mg/l), COD (13,76-55,04 mg/l), and phosphate (0,76-4,12 mg/l). The score result of STORET method is -21 which means the water is at medium pollution. Community structure of macrozoobentos are divided in 12 species 6 classes which are bivalvia, gastropoda, diptera, oligochaeta, nematoda dan coleoptera. Average variety index is (0,271,50), uniformity index is (0,27-0,81), and domination index is (0,43-0,89). In the model of species abundance distribution model no finding of suitability. Thus, there is no strong competition, dominant, and no species uniform and stab