DETAIL KOLEKSI

Perbaikan proses pengiriman barang dengan Metode Six Sigma pada PT. Lintas Baruna Pacific Lines

2.3


Oleh : Sherry Meigawaty

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : Dadang Surjasa

Pembimbing 2 : Rina Fitriana

Subyek : Shipping - Quality control;Six sigma (Quality control standard)

Kata Kunci : shipping process, six sigma, methodology

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2008_TA_TI_06301041_Halaman-Judul.pdf 19
2. 2008_TA_TI_06301041_Bab-1.pdf 5
3. 2008_TA_TI_06301041_Bab-2.pdf
4. 2008_TA_TI_06301041_Bab-3.pdf
5. 2008_TA_TI_06301041_Bab-4.pdf
6. 2008_TA_TI_06301041_Bab-5.pdf
7. 2008_TA_TI_06301041_Bab-6.pdf
8. 2008_TA_TI_06301041_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2008_TA_TI_06301041_Lampiran.pdf

P PT. Lintas Baruna Pacific Lines adalah perusahaan pelayaran swata yang meng­ ageni kapal-kap al asing yang sebagian besar dari negara-negara di Asia. PT. Lintas Baruna Pacific Lines dituntut untuk selalu memberikan kualitas pelayanan yang terbaik khususnya dalam proses pengiriman barang agar dapat terus bertahan dalam persaingan.Berdasark an basil penelitian , diketahui bahwa terdapat tiga pokok permasalahan yang dihadapi PT. Lintas Baruna Pacific Lines yaitu keterlambatan, barang hilang dan barang rusak . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminimasi jumlah cacat pada proses pengiriman barang dengan metode Six Sigma DMAIC (Define-Measure-Analyze­ Improve -Control) dan memberikan usulan -usulan perbaikan untuk proses pengiriman barang .Hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukan babwa nilai sigma untuk jeniscacat keterlambatan sebelum implementasi adalah 2.17 sigma dan setelah implementasi adalah 2.83 sigma, nilai sigma untuk jenis cacat kargo hilang sebelum implementasi adalah 4.24 sigma dan setelah implementasi adalah 4.49 sigma, nilai sigma untuk jenis cacat kargo rusak sebelum implementasi adalah 4.56 sigma dan setelah implementasi adalah 4.71 sigma. Hasil diagram pareto menunjukkan bahwa, jenis cacat yang memiliki persentase kumulatif hingga 80% yaitu Keterlambatan dengan persentase kumulatif sebesar 45.8% dan Kargo Rusak dengan persentase kumulatif sebesar 79.2%. Adapun usulan perbaikan yang diberikan berdasarkan basil diagram sebab akibat dan FMEA yaitu mengurus port clearance (ijin untuk sandar) dan PKKA (Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing) beberapa hari lebih awal, menugaskan seseorang dari bagian operasional untuk mengawasi proses penurunan barang!muatan, dan melakukan perawatan pada crane agar dapat berfungsi dengan secara optimal.

P PT. Lintas Baruna Pacific Lines is a private shipping agent company for most of foreign ships in Asia. PT. Lintas Baruna Pacific Lines is demanded to always give the best services, especially in goods shipment in order to survive in competition.Base on research result, there is 3 major problems that PT. Lintas Baruna PacificLines have to deal with. That is Lateness, lost and broken goods. The purpose of this research is to minimize the defect amount in goods shipment process with Six Sigma DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) and give suggestions to repair goods shipment process.The result of data processing that have been done show that sigma value forlateness defect type before implementation is 2.17 sigma and after implementation is 2.83 sigma, cargo lost before implmentation is 4.24 sigma and after implementation is 4.49 sigma, broken cargo before implementation is 4.56 sigma and after implementation is4.71 sigma. The result of Pareto diagram shows, defect type that have cumulative percentage until 80% is lateness with cumulative percentage 45.8% and broken cargo with cumulative percentage 79.2 %. There is repair suggestion that is given base on Fishbone diagram and FMEA that is handling port clearance and PKKA few days earlier, appoint someone from operational department to observe goods unloading and to do crane maintenance so the function can be optimal.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?